Sejak Kecil, Pemuda Ini Tinggal di Gua Tengah Hutan 'Nyaman Jauh dari Masalah'
Seorang pemuda bernama Jatnika memiliki tempat tinggal yang unik yaitu di gua yang ada di tengah hutan.
Seorang pemuda bernama Jatnika memiliki tempat tinggal yang unik dan berbeda dari biasanya. Pria 21 tahun itu lebih memilih untuk tinggal di gua di tengah hutan dan membangun rumahnya sendiri di bawah batu berukuran besar ketimbang harus hidup di tengah-tengah perkampungan.
Jatnika diketahui sudah tinggal di tengah hutan sejak dari kecil. Ia menempati rumah guanya selama puluhan tahun dan mengaku lebih nyaman dan merasa tenang saat berada di rumahnya.
- Kawasan Hutan Jati Terpencil di Semarang Ini Dulunya Tempat Pembantaian Anggota PKI, Cerita Saksi Hidup Bikin Merinding
- Pesona Curug Cikotak Padarincang, Sekeping Surga dari Tengah Hutan Serang
- Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam
- Masih Sepi Pengunjung, Curug Lawang di Serang Ini Ajak Pengunjung Bersantai di Tengah Hutan
Sampai sekarang, Jatnika masih tinggal sendirian, sementara kedua orang tuanya telah kembali tinggal di kampung karena faktor usia. Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Pria 21 Tahun Tinggal di Gua Sendirian
Rumah gua yang dibangun oleh keluarga Jatnika berada di daerah Gunung geulis, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Di sekitar gua tersebut, tidak terdapat pemukiman penduduk sama sekali.
Bahkan, untuk menuju rumah Jatnika, diperlukan tenaga yang cukup ekstra karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor dan harus ditempuh dengan jalan kaki di jalan yang sangat menanjak.
Rumah Jatnika berada di bawah batu besar yang terletak di tengah hutan. Batu tersebut digunakan sebagai atap sekaligus pelindung rumah dari cuaca ekstrem.
Sementara itu, di bawah batu besar tersebut, Jatnika membangun tembok, jendela, dan pintu untuk menunjang kenyamanannya saat beristirahat di dalam rumah.
Dahulu, Jatnika dan kedua orang tuanya tinggal di satu gua yang sama. Namun, sekarang, kedua orang tuanya sudah kembali tinggal di kampung karena sudah berusia lanjut.
“Dari kecil, orang tua di kampung, karena faktor usia lah. Jadi saya memutuskan tinggal di sini,” kata Jatnika.
Nyaman Tinggal di Tengah Hutan
Meski berbeda dengan orang lain yang lebih memilih untuk tinggal di perkampungan atau perkotaan, Jatnika mengaku lebih nyaman tinggal di tengah hutan sendirian. Sebabnya, saat berada di rumah guanya, Jatnika merasa jauh dari masalah.
“Ya ceritanya saya itu nyaman tinggal di sini, jauh dari masalah. Menyendiri,” ucap Jatnika.
Diketahui, rumah gua yang ditinggali oleh Jatnika dan keluarganya dulu merupakan sebuah petilasan dari seorang tokoh agama di Sumedang. Kedua orang tua Jatnika adalah juru kunci dari petilasan tersebut.
Sejak SD, Jatnika yang masih tinggal di sana, meneruskan perjuangan orang tua menjaga petilasan tersebut sampai sekarang.