Sejarah Kesehatan Mental di Dunia, Jenis Gangguan yang Masih Dianggap Tabu
Sejarah kesehatan mental di dunia tak lepas dari munculnya beragam gangguan yang dialami oleh banyak orang. Ternyata, sejarah kesehatan mental sebenarnya telah ada sejak zaman purbakala.
Sejarah kesehatan mental di dunia tak lepas dari munculnya beragam gangguan yang dialami oleh banyak orang. Ternyata, sejarah kesehatan mental sebenarnya telah ada sejak zaman purbakala.
Hal ini dapat terlihat dari berbagai indikasi manusia di masa lampau yang mengalami beberapa gangguan kesehatan mental atau jiwa. Meski telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, namun kesehatan mental masih sering dianggap tabu dan remeh bagi sebagian orang.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Kenapa Hari Kesehatan Mental Sedunia penting? Kesehatan mental sendiri merupakan salah satu unsur penting yang perlu ada di setiap manusia. Jika kesehatan mantal terganggu, maka tak mustahil jika seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan lainnya. Bahkan, kesehatan mental yang mengalami gangguan dapat mendatangkan beragam permasalahan sosial hingga ekonomi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mental.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia? 10 Oktober secara resmi ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Hal ini tak lain berdasarkan pertimbangan organisasi WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia yang menyatakan perlu memberi perhatian khusus kepada banyaknya kasus kesehatan mental di dunia.
-
Apa dampak pemanasan global terhadap kesehatan mental? Menghadapi bencana ini dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, bahkan percobaan bunuh diri.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan mental di tingkat global? Sebagai upaya pencegahan perilaku dan kondisi kesehatan mental diperlukan pendekatan kesehatan masyarakat.
Padahal, kesehatan mental tersebut penting untuk dipahami dan dimengerti oleh setiap orang. Sebab, gangguan kesehatan mental tentu saja sewaktu-waktu dapat menyerang setiap orang dengan berbagai pemicu.
Maka dari itu, sejarah kesehatan mental hingga berbagai jenis gangguannya sekiranya patut untuk mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Baik itu masyarakat sendiri maupun dari lini pemerintah yang terjun langsung dengan berbagai kebijakannya.
Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah kesehatan mental di dunia hingga cukup mendapatkan perhatian pada sebagian orang tersebut? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (16/11/2021), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda.
Pengertian Kesehatan Mental
Jauh sebelum memahami sejarah kesehatan mental di dunia beserta beragam gerakan dan jenis gangguannya, definisi dari kesehatan mental sendiri penting bagi kita untuk memahaminya terlebih dulu. Seringkali, kesehatan mental ini juga banyak disebut dengan istilah kesehatan jiwa.
Mengutip dari laman UNICEF Indonesia, kesehatan mental adalah suatu keadaan atau kondisi batin seorang manusia yang tenteram dan tenang. Situasi ideal tersebut memungkinkan setiap manusia untuk dapat menikmati dan menjalani kehidupan sehari-hari.
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Termasuk untuk menghargai orang lain yang berada di lingkungannya. Sehingga dapat terjadi interaksi antar manusia yang juga ideal dan saling timbal balik.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI mendeskripsikan kesehatan mental sebagai cara yang dapat digunakan manusia untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Hal itu juga meliputi berhubungan positif dengan orang lain di sekitarnya.
Perspektif Kesehatan Mental
Setelah mengetahui pengertian tentang kesehatan mental, maka hal selanjutnya yang penting untuk dipahami ialah mengenai perspektif atau sudut pandangnya.
Sejarah kesehatan mental pun juga berhubungan langsung dengan sudut pandang manusia di waktu yang berbeda saat menghadapi penderita gangguan jiwa. Perspektif tersebut terus berkembang dari zaman purba hingga masa kini.
©Shutterstock/Ermolaev Alexander
Melansir dari laman uny.ac.id, berikut beberapa perspektif dari kesehatan mental dari masa ke masa,
1. Gangguan Makhluk Gaib
Pada awal kemunculannya, kesehatan mental masih dianggap memiliki hubungan langsung dengan hal-hal yang berbau mistis dan anti logika.
Hal ini secara langsung gangguan kesehatan mental masih dikaji dengan pendekatan supranatural. Penderita gangguan kesehatan mental dipandang sebagai manusia yang sedang diganggu makhluk ghaib.
2. Somatogenesis
Kedua, gangguan kesehatan mental juga diartikan sebagai munculnya gangguan fisik. Penderita gangguan mental dianggap memiliki kelainan fisik yang berasal dari genetik ataupun medis. Pandangan ini juga seringkali disebut dengan istilah medical model.
3. Psychogenesis
Pandangan ketiga tentang gangguan kesehatan mental yakni disebut dengan psychogenesis. Sudut pandang ini meyakini jika gangguan mental tak lain berasal dari faktor psikologis penderitanya yang menyebabkan munculnya gejala stres, depresi, dan lain sebagainya.
Sejarah Kesehatan Mental
Sejarah kesehatan mental di dunia sebenarnya dimulai tatkala zaman pra sejarah. Meski zaman pra sejarah minim bukti tertulis, namun beberapa ahli menyimpulkan jika gangguan kesehatan mental telah ada sejak manusia belum mengenal logika dan sebagainya.
©©2012 Merdeka.com/Shutterstock
Adapun lintas waktu dari sejarah kesehatan mental di dunia tersebut antara lain sebagai berikut,
1. Sejarah Kesehatan Mental Zaman Purba
Sejarah kesehatan mental dimulai pada zaman pra sejarah saat manusia masih belum mengenal budaya modern dan minim logika. Zaman purba menjadi titik awal kesehatan mental manusia yang mulai mendapatkan perhatian.
Penderitanya dianggap sebagai manusia yang sedang mengalami gangguan supranatural seperti kutukan, pengaruh roh jahat, hingga guna-guna dari manusia lainnya. Penanganannya tak lain juga dilakukan dengan metode serupa.
Jika penderita tak mampu keluar dari gangguan tersebut, ia akan dibunuh atau dibiarkan. Sehingga lambat laun penderita akan meninggal dunia.
2. Sejarah Kesehatan Mental Peradaban Awal Manusia
Zaman semakin berkembang, begitu pula peradaban manusia saat memasuki 5000 SM hingga 500 Masehi. Meski penderita masih terkadang dianggap memiliki gangguan supranatural, namun mulai bermunculan berbagai teknik penyembuhan.
Hal itu yakni seperti pengobatan dari tukang sihir, munculnya upacara, dan persembahan. Ilmu kedokteran yang berkembang di dataran Mesir, Persia, China, Indian, hingga Yunani juga mulai berperan penting.
Hipokrates pada awal 460 SM menjelaskan, gangguan mental tak lain berasal dari sebab natural. Hal ini menyebabkan penderitanya harus menjalani serangkaian kegiatan seperti diet, mandi, dan sebagainya.
Galenus yang juga merupakan seorang ilmuwan mulai meyakini jika gangguan tersebut dapat diakibatkan dari emosi manusia. Sehingga, timbulah berbagai gangguan jiwa.
3. Sejarah Kesehatan Mental Abad Pertengahan
Namun, perkembangan kesehatan mental pada abad pertengahan justru mengalami kemunduran bersamaan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Zaman yang disebut dengan abad gelap ini menganggap jika penderita kesehatan mental harus disembuhkan dengan mantra serta jimat.
Doktrin demonologi atau kekuatan setan berkembang kembali hingga membuat peradaban kembali meyakini, penderita gangguan jiwa sedang menerima hukuman dari Tuhan.
Penderitanya pun kembali mendapatkan perlakuan buruk dan tanpa pengobatan. Penderita justru akan dihukum, disiksa, diusir, bahkan dijual kepada orang yang memiliki kekuasaan.
4. Sejarah Kesehatan Mental Abad 8
Menginjak abad ke 8, sejarah kesehatan mental kembali berkembang secara positif. Ajaran berbagai agama dan kepercayaan mulai meningkat.
Termasuk pandangan manusia terhadap kesehatan mental dan penderita gangguannya. Salah satunya yakni agama Islam yang mulai memunculkan teori psikiatri dan pengobatan bagi penderita gangguan jiwa.
Hal ini seiring munculnya berbagai penemuan yang berkembang di dunia psikologi muslim dan kedokteran Islam. Bahkan, rumah sakit psikiatri mulai dibangun khusus penderita gangguan jiwa di daerah Persia, Rahazes, dan Baghdad.
5. Sejarah Kesehatan Mental Abad 20
Abad ke 17 hingga 20 kian memunculkan berbagai penemuan positif dari kesehatan mental dan penderita gangguannya. Semula gangguan jiwa dipandang dari sudut demonologis kini berubah dengan pendekatan ilmiah dimana menganggapnya sebagai penyakit.
Hal ini didukung oleh berbagai gerakan para ilmuwan yang melawan terhadap pemasungan para korban gangguan jiwa. Sebut saja seperti Perancis yang memelopori pendekatan humanis, Inggris yang mendirikan York retreat, serta Amerika Serikat yang mendirikan RS mental modern.
©Shutterstock/Anita Patterson Peppers
Perhatian terhadap penderita gangguan jiwa kian meningkat seiring bermunculannya berbagai gerakan. National Committee for Mental Hygiene memicu berbagai riset di bidang psikologi dan mulai memelopori pendekatan psikiatris.
Hingga dunia pun akhirnya sepakat untuk mendirikan World Federation for Mental Health (WFMH) pada tahun 1948 setelah dirumuskannnya UU Kesehatan Mental Nasional oleh Kongres Amerika Serikat.