Senyum Balita di Gaza Pertama Kali Pegang Tomat Pasca Blokade Israel
Berikut potret senyum balita di Gaza pertama kali pegang tomat pasca blokade Israel.
Setelah lebih dari 460 hari atau 15 bulan perang menghancurkan Gaza, Hamas dan Israel telah menyetujui kesepakatan genjata senjata. Pada konferensi pers di Doha, Rabu (15/1), Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata ini akan berlaku mulai hari Minggu.
Dengan adanya kesepakatan ini, warga Gaza pun sebentar lagi akan bisa bernapas lega. Mengingat mereka harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah gempuran serangan dari Israel.
- FOTO: Potret Memilukan Anak-Anak Palestina Pungut Tepung Berceceran di Tanah Demi Bisa Makan
- Tentara Israel Kubur Hidup-Hidup Anak-Anak Palestina di Gaza, Ajaibnya Salah Satunya Selamat
- Peluru Israel Menancap di Lehernya, Anak Palestina di Gaza ini Ngotot Mau Salat Magrib saat Dibawa ke RS
- Potret Perkebunan yang Tersisa di Gaza Palestina, Begini Momen Panen Sayuran di Tengah Serangan Israel
Bahkan, mereka juga terpaksa menahan rasa lapar dan haus akibat terbatasnya bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk ke Gaza oleh tentara Israel.
Seperti terlihat dalam video yang beredar di media sosial. Seorang balita terlihat tersenyum bahagia saat pertama kali memegang tomat pasca blokade Israel.
Lantas bagaimana potret senyum balita di Gaza pertama kali pegang tomat pasca blokade Israel tersebut? Melansir dari akun X @OnlinePalEng, Kamis (16/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Senyum Balita di Gaza Pertama Kali Pegang Tomat
Sebuah video yang diunggah pada Senin (13/1), memperlihatkan kondisi warga Gaza di bawah tenda pengungsian, viral di media sosial. Alih-alih sedih, wajah seorang balita perempuan asal Gaza ini terlihat semringah. Rupanya, senyum bahagia balita ini muncul lantaran mendapat bantuan makanan ke tenda miliknya.
Dari video yang beredar, balita cantik ini tersenyum melihat kardus besar berisi tomat segar yang dikirim ke pengungsian. Bahkan, Ia tampak tertawa kegirangan saat menggenggam tomat merah di tangannya.
Menurut informasi, momen tersebut menjadi kali pertama dalam hidupnya sang balita bisa melihat buah tomat secara langsung.
Hal tersebut terjadi lantaran Israel telah memblokade bantuan kemanusiaan ke Gaza pasca serangan 7 Oktober 2023 lalu.
"Gadis kecil Palestina bahagia dengan menggenggam tomat pertama kali setelah mendapat bantuan di Gaza," tulisnya dalam video.
Banjir Komentar Publik
Potret senyum balita di Gaza pertama kali pegang tomat pasca blokade Israel ini sontak mendapatkan atensi luar biasa dari masyarakat luas. Berbagai komentar pun membanjiri unggahan tersebut.
"Di tengah kesulitan, momen-momen bahagia seperti ini mengingatkan kita akan ketangguhan dan kekuatan rakyat Palestina. Semoga kedamaian dan kesejahteraan menyertai semua orang, dan semoga kita semua berjuang menuju dunia di mana tidak ada anak yang harus menghadapi penderitaan seperti itu," tulis akun @Jugnuuu0001.
"Senyum terindah yang pernah aku lihat 🥰🥰🥰," tulis akun @OWEIDA.
"Anakku, aku doakan semua hal yang kamu sukai tercapai 🥹❣️," tulis akun @Rhapsoidia_6_.
"Dia imut 🥰 Saya yakin dia tidak tinggal di Gaza; bayi yang manis dan menggemaskan," tulis akun @tweetnajla.
"Semoga semua orang Palestina memiliki makanan segar, air bersih, dan tempat berteduh, serta hidup dalam kedamaian dan keamanan selamanya di tanah mereka sendiri mulai sekarang! Bayi ini berasal dari sumber yang sama indahnya dengan kita semua! Salam sayang untuknya!," tulis akun @JodieSilbaugh.
Hamas dan Israel Akhirnya Sepakat Genjatan Senjata di Gaza
Setelah perang selama 15 bulan di Gaza, Hamas dan Israel mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata. Pakta ini merupakan hasil dari negosiasi berliku-liku selama berbulan-bulan yang dilakukan oleh mediator Mesir dan Qatar, dengan dukungan Amerika Serikat dan terjadi menjelang pelantikan presiden Trump pada hari Senin.
Kesepakatan gencatan senjata ini nantinya juga mencakup pembebasan tahanan atau sandera yang telah ditahan. Dilansir dari Al Jazeera, sekitar 30 orang tawanan Israel yang ditangkap selama serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 akan dibebaskan. Termasuk wanita, anak-anak dan warga sipil berusia di atas 50 tahun.
Sebagai gantinya, Israel juga akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina. Termasuk tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup. Tercatat, di antara warga Palestina yang dibebaskan terdapat sekitar 1000 orang yang ditahan setelah 7 Oktober 2023.
Dijelaskan, Israel nantinya juga akan menarik pasukannya secara bertahap dari Jalur Gaza di tahap pertama atau enam minggu pertama gencatan senjata. Israel juga akan mengizinkan warga sipil untuk kembali ke rumah mereka di wilayah utara yang terkepung.
Isi Kesepakatan Gencatan Senjata
Pihaknya juga akan mengizinkan warga Palestina yang terluka untuk meninggalkan Jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan, dan membuka penyeberangan Rafah dengan Mesir tujuh hari setelah dimulainya pelaksanaan tahap pertama.
Selain itu, Israel juga memberikan akses lebih luas untuk pengiriman bantuan ke Gaza, Palestina. Dikatakan Israel mengizinkan lonjakan bantuan hingga 600 truk per hari.
Lebih lanjut, PBB maupun Komite Palang Merah Internasional mengatakan tengah bersiap untuk meningkatkan operasi bantuan mereka secara besar-besaran. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan bahwa prioritas sekarang adalah meringankan penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh genosida ini.
Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa penerimaan negaranya atas kesepakatan gencatan senjata tidak akan resmi sampai disetujui oleh kabinet keamanan dan pemerintah negaranya. Di mana pemungutan suara dijadwalkan pada hari ini, Kamis (16/1).
Kesepakatan itu diharapkan akan disetujui meskipun ada tentangan dari beberapa garis keras dalam pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengulangi kecamannya terhadap perjanjian itu pada hari Rabu.
Netanyahu menelepon Biden dan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka dan mengatakan dia akan segera mengunjungi Washington, kata kantornya. Dalam pernyataan media sosial yang mengumumkan gencatan senjata, Hamas menyebut pakta itu "sebuah pencapaian bagi rakyat kami" dan "titik balik".