Siswi SMP Asal Gresik Kirimkan Surat untuk PM Australia dan Kanselir Jerman
Aeshninna Azzahra atau yang akrab dipanggil Nina merupakan siswi SMP Negeri 12 Gresik yang viral karena keberaniannya mengirimkan surat terbuka kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morisson.
Aeshninna Azzahra atau yang akrab dipanggil Nina merupakan siswi SMP Negeri 12 Gresik yang belakangan menjadi perbincangan. Dia viral karena keberaniannya mengirimkan surat terbuka kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morisson.
Surat tersebut berisi permintaan agar ekspor sampah plastik ke wilayah tempat tinggalnya di Kecamatan Wringinanom, Gresik dihentikan. Berikut informasi selengkapnya dilansir dari akun twitter @dw_indonesia :
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Bagaimana Monumen Antroposen memanfaatkan sampah plastik? Bahan baku material pembuatan dinding monumen dibuat dari sampah plastik yang dipanaskan, lalu dipress dan dibentuk menyerupai batu bata. Setiap batu bata plastic dibuat dari 6 kg sampah plastik.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Menyerahkan Surat ke Kedutaan Australia dan Jerman
Nina secara langsung menyerahkan surat tersebut ke kedutaan Australia yang ada di Jakarta pada Selasa, (21/1) lalu. Di hari yang sama Nina juga menemui Duta Besar Jerman untuk Indonesia.
"Terima kasih banyak, saya akan lakukan yang terbaik agar anda segera mendapat jawabannya. Terima kasih," ucap duta besar Jerman menerima surat dari Nina.
Alasannya Mengirim Surat Terbuka
Kepada DW Indonesia Nina mengatakan jika dirinya prihatin melihat negara-negara maju melakukan impor sampah plastik ke Indonesia yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
"Kemarin saya ke Tanjung Priok disana saya melihat sendiri bagaimana negara-negara maju itu impor sampahnya ke Indonesia," ungkap Nina.
Menurut Nina, sampah plastik yang banyak ditemukan di sekitar tempat tinggalnya tertulis merek dagang yang berasal dari beberapa negara seperti Australia, Inggris, dan negara maju lainnya.
Banyak Penyelundupan Sampah Plastik
Impor sampah plastik ini dilakukan oleh negara maju dengan menyelundupkan pada kontainer yang mengirim sampah kertas yang dibeli oleh salah satu pabrik kertas daur ulang di Indonesia. Menurut Nina, ada beberapa kontainer yang masuk ke green lane tanpa melalui proses pengecekan sehingga banyak terdapat sampah plastik yang diselundupkan.
"Saya merasa prihatin, jadi setelah dipilih mana yang sampah kertas dan plastik itu, sampah plastiknya dikirim ke desa Bangun. Lalu disana dipisah lagi mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak bisa. Lalu yang tidak bisa didaur ulang dijual ke pabrik tahu untuk bahan bakar proses pembuatan tahu. Nah asapnya itu kan bisa menghasilkan racun dioksin," jelas Nina.
Menurutnya itu semua akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang buruk dan lama kelamaan akan membahayakan kesehatan manusia juga.
Harapan Nina Setelah Mengirimkan Surat
Di lansir dari DW Indonesia, setelah menemui duta besar Jerman Nina mengatakan jika pihak kedutaan akan segera memberitahu pemerintah Jerman dan akan memperkuat penjagaan di pelabuhan agar sampah-sampah yang kotor tidak masuk ke Indonesia.
"Saya enggak mau orang luar negeri negara-negara maju itu menyelipkan sampah plastiknya lagi ke Indonesia," ungkap Nina.
Didukung Banyak Pihak
Sebelum bertolak ke Jakarta, Nina juga diketahui telah menemui Kepala Dinas Pendidikan setempat dan mendapatkan dukungan penuh. Nina juga mengungkapkan bahwa ia telah membuat sebuah petisi yang sudah ditandatangani oleh banyak orang. Petisi tersebut berisi penolakan sampah impor datang lagi ke Indonesia.