Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Jenis Olahraga Ini Bisa Kurangi Rasa Lapar dan Turunkan Berat Badan
Sebuah studi kecil yang dilakukan oleh Universitas Virginia menunjukkan aktivitas fisik yang intens dapat menurunkan kadar ghrelin
Olahraga yang dilakukan dengan intensitas tinggi dapat mempercepat proses penurunan berat badan, terutama bagi wanita. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Virginia menunjukkan aktivitas fisik yang berat lebih efektif dalam menekan kadar "hormon lapar" ghrelin pada orang dewasa yang sehat jika dibandingkan dengan olahraga yang lebih ringan.
"Kami menemukan bahwa individu merasa 'kurang lapar' setelah olahraga intensitas tinggi dibandingkan dengan olahraga intensitas sedang," ungkap Kara Anderson, pemimpin studi tersebut.
-
Kenapa olahraga bisa mencegah masalah kesehatan? Meskipun olahraga tidak menyembuhkan penyakit, tetapi dapat membantu mengelola kondisi dan mencegahnya semakin memburuk.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa dicegah dengan berolahraga? Berolahraga secara rutin bisa menjadi penangkal bagi sejumlah masalah kesehatan berikut: Penyakit Kardiovaskular Obesitas Diabetes Tipe 2 Osteoporosis Gangguan Kesehatan Mental Kanker Penyakit Pernapasan Kronis Gangguan Tidur Nyeri Sendi dan Arthritis Masalah Kesehatan Terkait Penuaan
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga kekuatan? Latihan ini membantu membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, dan memperbaiki postur tubuh. Selain itu, olahraga kekuatan juga berkontribusi pada peningkatan metabolisme tubuh, menjaga berat badan, dan mengontrol kadar gula darah.
-
Kenapa olahraga baik untuk kesehatan otak? Olahraga tidak hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak. Menurut informasi dari WebMD, orang yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif dan penyakit Alzheimer. Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
-
Bagaimana cara mendapatkan manfaat olahraga untuk kesehatan otak? Menjaga rutinitas olahraga yang teratur, meskipun hanya setengah jam berkebun atau berjalan cepat di sekitar lingkungan, dapat membantu melindungi kesehatan otak. Yang penting adalah mendapatkan setidaknya 150 menit olahraga sedang setiap minggunya.
-
Apa saja jenis olahraga yang baik untuk menjaga kesehatan sendi? Beberapa jenis latihan atau olahraga berikut ini diketahui baik untuk menjaga kesehatan sendi. Anda bisa memilih salah satu di antaranya: 1. Jalan Kaki Olahraga berdampak rendah seperti berjalan kaki mengurangi tekanan pada persendian. Gerakan yang stabil juga meningkatkan aliran darah, memasok tulang rawan dengan nutrisi untuk melindungi tulang dan persendian. Dalam sebuah penelitian, diketahui bahwa berjalan kaki dikaitkan dengan lebih sedikit rasa sakit pada orang dengan osteoarthritis lutut. 2. Latihan Kekuatan Latihan kekuatan juga dapat menjaga kesehatan persendian. Latihan ini telah terbukti meningkatkan kekuatan otot, fungsi sendi, dan nyeri pada penderita osteoarthritis. 3. Pelatihan Neuromuskuler Pelatihan neuromuskuler bertujuan untuk meningkatkan kontrol dan mobilitas sensorimotor. Metode latihan menggabungkan gerakan fungsional dan khusus olahraga. Cara ini dapat membantu orang dewasa yang lebih tua, termasuk mereka yang menderita radang sendi pinggul atau lutut, meningkatkan fungsi fisik. 4. Tai chi American College of Rheumatology dan Arthritis Foundation dalam Pedoman 2019 mereka sangat menyarankan tai chi untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan sendi lutut atau pinggul. 5. Olahraga Air Olahraga air adalah olahraga ketahanan yang dilakukan di air guna meningkatkan ketebalan tulang rawan sendi lutut. Para ahli mencatat bahwa jenis latihan ini menawarkan tantangan tetapi mudah dilakukan bagi persendian.
Sebanyak delapan pria dan enam wanita terlibat dalam penelitian ini, di mana mereka berpuasa semalaman sebelum melakukan berbagai intensitas olahraga. Setelah berolahraga, mereka diminta untuk melaporkan tingkat rasa lapar yang mereka alami.
Para peneliti juga melakukan pengukuran terhadap laktat darah yang menunjukkan seberapa keras intensitas olahraga yang dilakukan, serta kadar ghrelin, hormon yang dihasilkan di perut dan berfungsi memberi sinyal kepada otak mengenai waktu makan. Ghrelin memiliki dua bentuk yang beredar dalam tubuh, yaitu terasilasi, yang merupakan hormon aktif, dan deasilasi, yang merupakan bentuk ghrelin yang paling umum. Menariknya, peserta wanita menunjukkan jumlah total ghrelin yang lebih tinggi pada awal penelitian dibandingkan dengan peserta pria. Hanya peserta wanita yang mengalami "penurunan signifikan" pada kadar ghrelin terasilasi setelah melakukan latihan intensif, sesuai dengan hasil penelitian tersebut. Penurunan kadar ghrelin terasilasi ini menunjukkan berkurangnya rasa lapar. Sementara itu, latihan dengan intensitas sedang tidak memberikan perubahan pada kadar ghrelin atau meningkatkan rasa lapar, menurut para peneliti.
Olahraga Bisa Mengurangi Kadar ghrelin
Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of the Endocrine Society ini mengindikasikan bahwa berolahraga di atas ambang laktat tertentu mungkin diperlukan untuk mengurangi kadar ghrelin.
"Olahraga seharusnya dipandang sebagai 'obat', di mana 'dosis' perlu disesuaikan berdasarkan tujuan individu masing-masing. Studi kami menunjukkan olahraga dengan intensitas tinggi mungkin sangat penting untuk menekan nafsu makan, yang sangat berguna dalam program penurunan berat badan," kata Anderson
Hasil penelitian terbaru ini menambah diskusi yang sudah lama berlangsung mengenai mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan, antara latihan kardio atau latihan kekuatan. Meskipun kardio biasanya membakar lebih banyak kalori dalam setiap sesi, latihan kekuatan memiliki keuntungan dalam membangun massa otot, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pembakaran kalori bahkan saat tubuh sedang beristirahat.