Tanda-Tanda Anak Terkena Diabetes, Ketahui juga Cara Menanganinya
Diabetes mellitus tipe 1 merupakan salah satu penyebab utama diabetes pada anak. Penting untuk mengenali gejalanya agar dapat ditangani dengan tepat.
Diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak. Penyebab utama diabetes pada anak adalah diabetes mellitus (DM) tipe 1.
Diabetes mellitus tipe 1 terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan insulin secara absolut, yang disebabkan oleh kerusakan sel pankreas akibat proses autoimun. Hal ini dijelaskan oleh dokter spesialis anak subspesialis endokrinologi, Profesor Aman Bhakti Pulungan dari RS Pondok Indah -- Pondok Indah Jakarta.
-
Kapan seseorang dikatakan mengidap diabetes? Seseorang bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh dan lainnya.
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Kenapa penting untuk menjaga kesehatan diri bagi penderita diabetes melitus? Pasalnya, ternyata diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu komplikasi serius, lho! Jadi, penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Apa saja sayuran yang baik untuk mengelola diabetes? Sayuran bukan hanya pilihan yang sehat untuk semua orang, tetapi juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki diabetes. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Kapan seseorang dikatakan menderita diabetes? Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L)
Menurut data, pada tahun 2022, terdapat 1,2 juta anak di dunia yang menderita DM tipe 1, berdasarkan informasi dari International Diabetes Federation (IDF). Di Indonesia sendiri, tercatat ada 150 kasus DM tipe 1 pada tahun 2009.
Sayangnya, menurut Aman, banyak orang tua dan tenaga kesehatan yang tidak menyadari bahwa diabetes juga dapat terjadi pada anak-anak. Akibatnya, banyak kasus DM pada anak yang tidak terdeteksi. Bahkan, seringkali anak baru terdiagnosis DM tipe 1 ketika sudah dalam kondisi parah, seperti ketoasidosis diabetikum (KAD).
"Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah disertai kurangnya jumlah insulin tubuh, sehingga terbentuklah zat keton (bersifat asam) yang kemudian menjadi racun dalam darah," tambah Aman.
Gejala KAD yang dapat muncul pada anak antara lain mencakup:
- sesak napas
- mual
- muntah
- sakit perut
- pingsan.
"Kelalaian penanganan pada kondisi ini dapat menyebabkan kematian," tegas Aman dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Orangtua Harus Mengenali Tanda-Tanda Diabetes pada Anak
Untuk mencegah keterlambatan dalam mengetahui kondisi kesehatan anak, sangat penting bagi orangtua untuk mengenali gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak. Menurut Aman, gejala yang muncul pada anak dengan DM tipe 1 umumnya tidak berbeda dari yang dialami oleh orang dewasa. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan meliputi:
- Anak menjadi lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari, atau bahkan mengompol.
- Rasa haus yang berlebihan.
- Sering merasa lapar.
- Penurunan berat badan yang bertahap.
- Adanya rasa kesemutan.
- Sering merasa lemas.
- Luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
- Pandangan yang kabur.
Dengan mengetahui gejala-gejala tersebut, orangtua dapat lebih waspada dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang dapat berdampak pada kesehatan anak.
Penanganan DM Tipe 1 pada Anak
Jika hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya diabetes melitus tipe 1, maka akan dilakukan serangkaian tindakan medis. Tindakan tersebut meliputi penyuntikan insulin dan pengaturan pola makan.
"Maka dari itu penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis anak subspesialis endokrin, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik/dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM," terang Aman.
Penanganan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan anak secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan terkait penanganan yang dilakukan: Pertama, mengenai penyuntikan insulin.
- Penyuntikan Insulin
Anak yang mengalami DM tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin secara alami. Oleh karena itu, satu-satunya metode pemberian insulin yang telah terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit.
2. Pemantauan Gula Darah
Pemantauan gula darah juga sangat penting. Disarankan agar pemantauan gula darah mandiri dilakukan setidaknya empat kali sehari, yaitu (1) di pagi hari saat bangun tidur, (2) sebelum makan, (3) 1,5-2 jam setelah makan, dan (4) malam hari sebelum tidur. Langkah ini diambil untuk memastikan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
Tindakan untuk Mengatasi Diabetes pada Anak Selanjutnya
3. Pengaturan Makan
Asupan nutrisi yang tepat sangat penting bagi anak-anak yang menderita diabetes melitus (DM) tipe 1 agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Prinsip dasar asupan nutrisi yang seimbang mencakup 45-50 persen karbohidrat, 15-20 persen protein, dan kurang dari 35 persen lemak. Dengan mengikuti pedoman ini, anak-anak dapat menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
4. Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik secara teratur sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran anak. Selain itu, kegiatan fisik juga berperan dalam menurunkan kebutuhan insulin dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin. Dengan demikian, anak-anak dapat lebih mudah mengontrol kadar gula darah mereka dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul dari diabetes.
5. Edukasi Mengenai DM Tipe 1
Edukasi tentang diabetes melitus tipe 1 sangat penting dan dapat dilakukan oleh tim multidisiplin yang mencakup dokter spesialis anak dengan subspesialisasi endokrin, dokter umum yang terlatih, perawat atau edukator diabetes, serta dokter spesialis anak yang fokus pada nutrisi dan penyakit metabolik. "Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman pasien dan keluarga terkait penyakit yang dialami, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang DM tipe 1 bagi masyarakat umum." Dengan pengetahuan yang tepat, pasien dan keluarganya dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan yang terkait dengan penyakit ini.