Ternyata Banyak WNI Kerja di Masjidil Haram Mekkah, Gaji yang Didapat di Luar Dugaan
Ternyata para pekerja di Masjidil Haram kebanyakan adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Dalam momen tersebut salah seorang pekerja juga membeberkan gaji yang ternyata di luar dugaan.
Warga Negara Indonesia (WNI) diketahui banyak yang bekerja di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun ternyata, banyak WNI yang bekerja di Masjidil Haram.
Hal tersebut terekam oleh kamera salah satu Youtuber yang juga menetap di kota suci Mekkah. Dalam momen tersebut salah seorang pekerja juga membeberkan gaji yang didapat ketika bekerja di Masjidil Haram.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Apa yang dilakukan Letkol TNI Eka Wira saat ini? Letkol Inf Eka Wira Dharmawan saat ini tengah menjabat sebagai Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Gaji yang didapatkan ternyata di luar dugaan. Ingin tahu? Simak ulasan selengkapnya.
Ternyata Banyak WNI yang Kerja di Masjidil Haram
Salah seorang pekerja di Masjidil Haram Mekkah yang merupakan WNI asal Lombok mengungkapkan memang banyak sekali WNI yang saat ini bekerja di Masjidil Haram.
Youtube/Faiz Slamet ©2021 Merdeka.com
Seperti terlihat dalam tayangan unggahan saluran Youtube Faiz Slamet, ia mengatakan sekitar 20 orang WNI yang dikenalnya bekerja di Masjidil Haram.
"Sekitar dua puluh," ungkapnya.
"Oh banyak juga ya," jawab Faiz Slamet.
Gaji yang Diterima di Luar Dugaan
Ketika ditanya soal gaji, pekerja WNI di Masjidil Haram ini pun tak keberatan menyebutkan nominalnya. Namun sangat tak disangka, gajinya begitu kecil untuk ukuran para pekerja di Mekkah, Arab Saudi. Pria yang sudah mengaku kerja selama 3 tahun itu mengatakan digaji sebesar 700 riyal atau sekitar Rp2,7 juta saja per bulan.
Youtube/Faiz Slamet ©2021 Merdeka.com
"Kalau gaji sih 700 riyal," ungkap dia.
"700 riyal ya," timpal Faiz Slamet dengan prihatin.
Tersendat Selama 3 Bulan
Begitu memprihatinkan, bahkan ia juga sempat menceritakan bahwa beberapa bulan ini gajinya sempat tersendat. Gaji tersebut selama 3 bulan tidak diserahkan lantaran suatu masalah.
"Oh tiga bulan ini tidak digaji? Tapi itu macet apa nanti digaji atau gimana?," tanya Faiz.
"Digaji, tapi karena ada masalah di bawah kan kemarin itu (karena pandemi Covid 19)," ujar sang pekerja.
Penawaran Gaji dalam PK 1200 Riyal
Masih penasaran, sontak Faiz menekankan apakah memang penawaran gaji yang tertera pada PK (Perjanjian Kerja Tertulis) memang sebesar 700 riyal (Rp2,7 juta) atau tidak. Tanpa segan pria WNI itu pun menjawabnya.
Youtube/Faiz Slamet ©2021 Merdeka.com
"Kalau di PK sih 1200 riyal. Tapi pas sudah di sini dibikin PK baru ya itu 700," kata dia sembari tertawa.
"Masya Allah," timpal Faiz.
(mdk/bil)