Ternyata Satuan Khusus dari Pasukan Elite 3 Matra TNI & Polri Tergabung di Badan ini, Tugas Operasinya Tak Sembarangan

Bukan hanya di luar negeri saja, Indonesia juga memiliki sejumlah Badan yang dibentuk untuk mendukung keberlangsungan negara.

Mulai dari Badan yang mengurus keanekaragaman hayati, keamanan negara hingga persoalan terorisme. Bahkan tahukah kalian, ada sebuah Badan yang ternyata gabungan satuan khusus dari pasukan elite 3 Matra TNI dan Polri.

Melansir dari berbagai sumber, Senin (4/12), simak ulasan informasinya berikut ini.

Bagi sebagian besar masyarakat tentu sudah mengenal sejumlah Badan Nasional yang ada di Indonesia. Salah satu Badan yang cukup sering didengar oleh masyarakat adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

BNPT merupakan sebuah lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penanggulangan terorisme.

Meski nonkementerian, BNPT dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Preside.

Lembaga ini juga akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

merdeka.com

BNPT sendiri dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010. Di mana sebelumnya, cikal bakal lembaga ini yaitu Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme (DKPT).

Pada awalnya, jabatan Kepala BNPT setingkat eselon I.A. Akan tetapi, sejak diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 Tentang Badan Penanggulangan Terorisme, jabatan Kepala BNPT naik menjadi setingkat menteri.

BNPT sendiri memiliki tugas-tugas yaitu:

1. Menyusun kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang penanggulangan terorisme;
2. Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme;
3. Melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme dengan membentuk satuan-satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi pemerintah terkait sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Bidang penanggulangan terorisme meliputi pencegahan, perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan kesiapsiagaan nasional.

Menariknya selain itu, BNPT mempunyai Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) yang di dalamnya merupakan gabungan antara satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI dan Polri.

Pusdalsis ini sendiri ditugaskan sebagai pasukan penanganan teror untuk dikirim jika terjadi aktivitas terorisme. Misalnya seperti pembajakan pesawat.

Adapun satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNi dan Polri yang tergabung dalam BNPT adalah:

merdeka.com

a. Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror) dari Kopassus

Satuan 81 Kopassus atau dulu dikenal sebagai SAT-81/Gultor merupakan satuan antiteror di Kopassus setingkat Grup. Satuan ini sendiri bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Di mana yang terdiri dari prajurit terbaik dengan kualifikasi di atas rata-rata pasukan khusus pada umumnya dan diseleksi dari satuan Kopassus.

Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara luas. Baik dari sisi jumlah personel maupun jenis persenjataan yang digunakan.

Semua unsur itu dijaga dengan kerahasiaan tingkat tinggi dan hanya diketahui oleh sebagian kecil pemangku otoritas.

Mengingat, Satuan 81 Kopassus adalah satuan terbaik di antara yang terbaik di dalam organisasi Kopassus secara khusus dan TNI Angkatan Darat pada umumnya.

b. Denjaka dari TNI AL

Detasemen Jalamangkara (Denjaka) merupakan sebuah detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut. Denjaka sendiri adalah satuan gabungan antara personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) Marinir TNI-AL.

Denjaka dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut.

Detasemen Jalamangkara selain sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir yang berkedudukan langsung di bawah Dankormar, juga sebagai pelaksana utama Panglima TNI.

Sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir, Denjaka mempunyai tugas pokok dalam membina kekuatan dan kemampuan satuan Detasemen Jalamangkara.

Sedangkan sebagai pelaksana utama Panglima TNI, dalam hal ini Kabais TNI selaku penyelenggaraan pembinaan kemampuan khusus, meliputi:

• operasi anti-teror
• anti-sabotase
• operasi klandestin yang beraspek laut
• operasi-operasi khusus lainnya.

c. Detasemen Bravo 90 dari TNI AU

Satuan Bravo 90 (Satbravo-90) atau dulu dikenal sebagai Denbravo 90 merupakan satuan pelaksana operasi khusus Komando Pasukan Gerak Cepat yang berkedudukan langsung di bawah Dankopasgat.

Satuan ini bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Satuan antiteror dari pasukan khusus TNI Angkatan Udara ini adalah yang paling muda pembentukannya. Baru dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI-AU pada tahun 1990. Di mana 'Bravo' memiliki arti yang terbaik.

d. Resimen I Gegana Korps Brimob dari Polri

Pasukan Gegana merupakan bagian dari Polri yang tergabung dalam Brigade Mobil (brimob) yang memiliki kemampuan khusus seperti anti-teror, penjinakan bom, intelijen, anti anarkis dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif).

Dalam melaksanakan tugasnya, personel Gegana sering kali tidak diberitahukan identitasnya secara luas. Hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan, keamanan hingga keselamatan pribadi dan keluarganya.