Tragedi Berdarah Anggota TNI Tembaki 5 Polisi, 2 Tewas Luka di Leher dan 1 di Paha
Bentrok antara TNI dan Polri kembali terjadi. Akibat insiden ini, tiga anggota Polres meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Tiga anggota Polres Mamberamo Raya, Papua, meninggal dunia serta dua orang lainnya terkena luka tembak pasca-pertikaian dengan anggota TNI.
Insiden ini terjadi pada Minggu (12/4) pukul 07.40 WIT, di pertigaan Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya. Diduga pertikaian terjadi karena adanya salah paham.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana lokasi banjir rob yang dikunjungi personel TNI-Polri? Salah satunya adalah Desa Blendung, Kecamatan Ulujami.
-
Siapa yang memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga orang anggota Polri meninggal dunia dan dua orang mengalami luka tembak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalam siaran pers, Minggu (12/4).
3 Anggota Polisi Meninggal Dunia
Kapolda Papua, Irjen Pol Waterpauw menyatakan dua orang anak buahnya meninggal dunia. Akan tetapi, data terbaru mengatakan total anggota Polri yang meninggal dunia menjadi tiga orang.
Korban pertama yakni Briptu Marcelino Rumaikewi yang mengalami luka tembak sebanyak satu kali di leher bagian kanan. Kedua, korban bernama Bripda Yosias Dibangga yang mengalami luka tembak sebanyak satu kali di leher bagian kiri.
Terakhir sekaligus menjadi korban ketiga yakni Briptu Alexander Ndun. Bripstu Alexander merupakan anggota Reskrim Polres Mamberamo Raya dan mengalami luka tembak di paha bagian kiri.
Korban Luka Kena Tembak 3 Kali
Sementara, Bripka Alva Titaley menjadi salah satu dari anggota Polri yang mengalami luka tembak. Bripka Alva terkena luka tembak satu kali di paha bagian kiri.
Kemudian, Brigpol Robert Marien, anggota SPKT juga menjadi korban luka-luka. Brigpol Robert Marien harus mendapatkan tiga kali luka tembak di bagian punggung belakang.
Evakuasi dengan Helikopter dan Pesawat
Melansir dari Antara, Senin (13/4/2020), tiga korban meninggal dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AD. Sedangkan, untuk korban luka-luka langsung dibawa menggunakan pesawat milik Semuwa Air.
2019 Liputan6.com/Herman Zakharia
"Memang benar lima orang anggota Polri yang menjadi korban dievakuasi dengan menggunakan pesawat yang berbeda. Tiga jenazah dievakuasi dengan menggunakan helikopter milik TNI-AD, sedangkan yang luka diangkut menggunakan pesawat milik Semuwa Air," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal kepada ANTARA di Jayapura, Minggu malam.
Dilarikan ke Rumah Sakit
Usai insiden tersebut, Kepolisian langsung membawa para korban ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Kami langsung membawa para korban ke rumah sakit," ujarnya.
Melansir dari Antara, kedatangan korban tragedi berdarah antara TNI dan Polri di Kasonaweja ini juga langsung dijemput oleh Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw didampingi Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Lanud Silas Papare Sentani.
Turunkan Tim Gabungan
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto mengatakan pihaknya dan Polda Papua sudah menurunkan Tim Gabungan. Tim ini dibentuk untuk menyelidiki insiden berdarah di TKP dalam mencari fakta kronologi sebenarnya.
2019 Merdeka.com/Imam Buhori
"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologi yang sebenarnya," ujarnya.
Lakukan Beberapa Langkah
Akibat peristiwa ini, pihaknya bersama dengan Polri melakukan beberapa langkah untuk mengungkap kejadian tersebut.
"Mengevakuasi kedua Jenazah ke RSB Kawera Kasonaweja. Danramil dan Danpos Satgas memberikan arahan ke Anggota Satgas 755/Yalet untuk standby di Pos. Pabung, Kabag Sumda, Kasat Intelkam dan Kapolsek Mamberamo Tengah memberikan arahan agar Anggota Polres Mamberamo Raya standby di Polsek Mamberamo Tengah dan Kodam XVII/Cen dan Polda Papua menurunkan Tim Gabungan untuk investigasi di lapangan," pungkasnya.