Warga Israel yang Dibebaskan Tulis Surat Cinta buat Hamas, Ceritakan Kebaikan Luar Biasa para Mujahidin ke Putri Kecilnya
Isi surat berisi ucapan terima kasih untuk para mujahidin Hamas yang ditulis oleh seorang tawanan asal Israel.
Isi surat berisi ucapan terima kasih untuk para mujahidin Hamas yang ditulis oleh seorang tawanan asal Israel.
Warga Israel yang Dibebaskan Tulis Surat Cinta buat Hamas, Ceritakan Kebaikan Luar Biasa para Mujahidin ke Putri Kecilnya
Sebuah surat yang diklaim ditulis oleh seorang wanita Israel, viral di media sosial.
Surat tersebut berisi ucapan terima kasih dari seorang wanita Yahudi bernama Daniel Alunni untuk kelompok militan Palestina, Hamas.
Dia merupakan salah satu tawanan Hamas yang baru saja dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Simak ulasannya:
- Anaknya Dibebaskan, Ibu Israel Tulis Surat Menyentuh untuk Hamas: Terima Kasih Atas Kemanusiaan yang Luar Biasa
- Cerita Warga Palestina: Rumah Dihancurkan Tentara, Barang dan Lahan Dijarah Warga Israel
- Belum 24 Jam Tewas Mayat Tentara Israel Bau Busuk Menyengat, Kolonel Zionis Batuk-Batuk Tak Kuat Cium Aromanya
- "Mereka Percaya Alquran dan Tidak Akan Menyakiti Kami", Pengakuan Tawanan Israel yang Dibebaskan Hamas
Surat Tawanan asal Israel
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam baru saja merilis surat yang diklaim ditulis oleh salah satu sanderanya.
Surat tersebut ditulis oleh Daniel Alunni, seorang wanita asal Israel yang disandera Hamas pada 7 Oktober lalu.
Dia ditangkap di daerah Kibbutz bersama anak perempuannya, Emilia.
Daniel menulis surat berisi ucapan terima kasih untuk Hamas dalam bahasa Ibrani.
Dua lembar surat yang ditulis Daniel kini sudah diterjemahkan dalam bahasa Arab dan Inggris.
Surat Tahanan Israel untuk Hamas
Seorang jurnalis investigasi dari United Kingdom, membagikan isi surat Daniel yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Melalui cuitan di akun X (dulu Twitter) @ShaykhSulaiman, dia membagikan terjemahan isi surat yang ditulis seorang tawanan Hamas asal Israel itu.
"Kepada para jenderal (Hamas) yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok.
Namun saya berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia," tulis Daniel dalam pembukaan suratnya.
Melalui tulisannya, Daniel membeberkan perlakuan para mujahidin Hamas dalam memperlakukan dia dan putrinya selama menjadi tawanan.
"Dia (Emilia) mengakui perasaan bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik.
Terima kasih, terima kasih, terima kasih atas banyak waktu yang Anda habiskan sebagai pengasuh," tulisnya.
Surat tersebut ditulis sebagai salam perpisahan Daniel kepada para mujahidin.
Dalam tulisan panjang itu, Daniel selalu menyisipkan ucapan terima kasih dan syukurnya atas kebaikan prajurit Hamas.
Daniel mengaku sangat berterima kasih atas rasa kemanusiaan yang diberikan kepadanya dan Emilia selama ditawan di Gaza.
Terima kasih telah bersabar padanya (Emilia) dan menghujaninya dengan permen, buah-buahan, dan segala sesuatu yang tersedia meskipun sebenarnya tidak ada.
Anak-anak tidak boleh ditawan, namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza.
Secara umum, dia mengakui perasaannya seperti pusat dunia. Dia belum pernah bertemu siapa pun dalam perjalanan panjang kami.
Mulai dari pangkat hingga pimpinan, yang tidak memperlakukannya dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta.
Saya akan selamanya menjadi tawanan rasa syukur karena dia tidak meninggalkan sini dengan trauma psikologis seumur hidup.
Saya akan mengingat perilaku baik Anda, yang diberikan di sini meskipun Anda menghadapi situasi sulit dan kerugian besar yang Anda derita di sini di Gaza.
Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik.
Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera... Kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda," tulis Daniel.
Setelah lebih dari satu bulan melakukan agresi militer ke wilayah Gaza, Israel akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata sementara.
Salah satu perjanjian dari gencatan senjata ialah pertukaran tawanan dari kedua belah pihak.