18,8 Juta Keluarga Bakal Terima BLT Rp200.000 per Bulan, Total Jadi Rp600.000
BLT tersebut akan disalurkan selamanya 3 bulan, mulai Januari hingga Maret.
Untuk penyaluran BLT di bulan Januari akan disalurkan pada bulan Februari.
18,8 Juta Keluarga Bakal Terima BLT Rp200.000 per Bulan, Total Jadi Rp600.000
- Biaya Hidup Makin Tinggi, 2,4 Juta Warga Singapura Bakal Terima BLT
- Lahir dari Keluarga Miskin, Pria Ini Punya Harta Rp21 Triliun lewat Dagang Beras
- 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga Hari Kedua Lebaran
- 18,8 Juta Keluarga Bakal Terima BLT Mitigasi Risiko Pangan Senilai Rp600.000, Ini Bocoran Waktu Pencairannya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) pengganti El-Nino atau mitigasi risiko pangan kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp200.000 per bulan.
"Ini menggantikan program El Nino yang tahun kemarin diberikan di akhir tahun sebesar Rp200.000 per bulan," ujar Airlangga dalam konferensi pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat, Jakarta, Senin (29/1).
Airlangga menjelaskan, BLT tersebut akan disalurkan selamanya 3 bulan, mulai Januari hingga Maret.
Kendati begitu, untuk penyaluran BLT di bulan Januari akan disalurkan pada bulan Februari, sehingga KPM akan menerima BLT mitigasi risiko sebesar Rp400.000 pada bulan Februari.
"3 bulan pertama nanti diberikan Nanti sekitar bulan Februari yang besarnya Rp200.000 per bulan," jelas Airlangga.
Airlangga menuturkan, BLT yang nantinya akan dibagikan ini berbeda dengan bantuan pangan berupa beras yang diberikan kepada 22 juta KPM.
"Ini berbeda dengan bantuan pangan. Masyarakat dibawah tanya kenapa saya dapat beras tapi bukan BLT cash. Data Yang berbeda itu tergantung pada kemarin data yang dari PMK terkait dengan data tersebut," pungkas Airlangga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran yang akan dikeluarkan untuk penyaluran BLT mitigasi risiko pangan senesar Rp11,25 triliun.
"Kalau untuk 3 bulan itu Rp11,25 triliun untuk 18 juta KPM," jelas Sri Mulyani.