Achsanul klaim audit Petral milik BPK lebih lengkap
Menurut mantan Politisi Demokrat ini, BPK juga baru mendengar nama Kordamentha.
PT Pertamina telah menyelesaikan audit forensik terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral) sepanjang 1 Juli-30 Oktober 2015. Dalam pelaksanaannya, Pertamina memilih auditor asal Australia, Kordamentha.
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasih menegaskan hasil audit Petral tak layak dijadikan acuan. Dia mengklaim hasil audit rutin BPK lebih lengkap karena mengaudit Petral secara keseluruhan.
"BPK menemukan 13 temuan yang harus disikapi oleh Pertamina dan meminta agar mengevaluasi sistem pengadaan minyak mentah tersebut. Petral tidak efisien dan tidak patuh terhadap SOP yang ada," kata Qosasih saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (16/11).
Menurut Qosasih, bagi BPK, hasil audit Kordamentha untuk Petral merupakan hal biasa. Hal tersebut karena Kordamentha diperintahkan khusus hanya mengaudit pengadaan.
"Audit forensik (Kordamentha) tersebut sudah ditetapkan targetnya dan sudah diputuskan obyek auditnya, sehingga mereka menelusuri email dan surat menyurat secara forensik dan malah lebih fokus pada perusahaan-perusahaan yang menjadi vendor Pertamina," tuturnya.
"Sedangkan BPK melakukan audit rutin yang menyeluruh menyengkut SOP, kepatuhan dan complience, SDM, sistem, perkapalan, L/C (letter of credit), pajak, dan proses pengadaan. Jika direksi Pertamina menunjuk auditor asing, memang tidak ada larangan, namun hasilnya harus di laporkan ke BPK," tambahnya.
Menurut mantan Politisi Demokrat ini, BPK juga baru mendengar nama Kordamentha. Sejauh ini tidak ada rekam jejak Kordamentha melakukan audit untuk badan usaha milik negara (BUMN). Keyakinan ini karena BPK turut melakukan pengawasan tiap kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit BUMN.
"Selama saya mengevaluasi dan mengawasi auditor atau KAP untuk BUMN, saya belum pernah dengar nama Kordamentha," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Pertamina, Wisnuntoro menjelaskan, audit yang dilakukan lembaga asing tersebut tidak sama dengan yang dilakukan BPK. Audit BPK berisikan tentang operasional dan transaksi, atau semua yang berada dalam sistem. Sedangkan auditor dari Australia melakukan pengecekan di luar sistem, seperti email dan komunikasi lainnya.
"Memang hasil yang disampaikan adalah hasil faktual ada 63 halaman summary, lampirannya 2.700 halaman," ujar Wisnu dalam acara diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Dewan Pers, Jakarta.
Dia menambahkan, setidaknya ada tiga hasil audit yang dikeluarkan oleh Kordamentha. Pertama adanya inefisiensi sehingga menyebabkan harga migas mahal, kedua adanya kebocoran informasi dari pihak internal kepada eksternal terkait tender dan terakhir adanya intervensi eksternal atau pihak ketiga kepada Petral.
Baca juga:
Pertamina serahkan audit Petral ke KPK
Fadli Zon tuding ada permainan politik di balik audit Petral
Pertamina akan serahkan hasil audit Petral ke KPK
Ini alasan Pertamina pakai auditor Australia untuk audit Petral
Soal hasil audit Petral, DPR bakal panggil Menteri Rini dan Sudirman
Marwan: Hasil pemeriksaan Petral di era SBY selalu tak jelas
Nasib audit Petral tak jelas, janji Jokowi berantas mafia diragukan
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran Pertalite tepat sasaran? Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat. “Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Apa yang dimonitor Pertamina melalui PIEDCC? Melalui PIEDCC, Pertamina juga mampu memonitor secara real time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia dan bisa mengambil tindakan cepat memenuhi kebutuhan energi jika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau keadaan darurat seperti bencana alam.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.