Ada Virus Corona, Pariwisata dan Ekspor RI ke China Diprediksi Menurun
Pemerintah resmi membatasi kunjungan masuk dan keluar China, akibat penyebaran virus corona. Penutupan kunjungan dari dan menuju China oleh pemerintah setempat membuat jumlah kunjungan menurun meski belum terlihat secara signifikan.
Pemerintah resmi membatasi kunjungan masuk dan keluar China, akibat penyebaran virus corona. Penutupan kunjungan dari dan menuju China oleh pemerintah setempat membuat jumlah kunjungan menurun meski belum terlihat secara signifikan.
"Kemudian ini pertanyaan apakah coronavirus berpengaruh kepada wisman tidak ya? Kalau kita lihat ada larangan dari China Goverment untuk berkunjung ke sini ke negara-negara lain keluar dan sebaliknya juga ada larangan, nanti akan berdampak," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (3/2).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Siapa yang menyampaikan pesan tentang Bangga Berwisata di Indonesia Saja? Sejalan dengan program pemerintah, yang bertema Bangga Berwisata di Indonesia Saja dimana yang disampaikan oleh Presiden RI pada saat Rakor dengan Kepala Daerah pada Tanggal 22 September 2022.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
Pada Desember 2019, jumlah kunjungan wisatawan dari China sebesar 11,2 persen atau sekitar 2 juta dari jumlah wisatawan keseluruhan sebesar 16 juta. Jumlah tersebut diprediksi akan menurun drastis karena adanya penutupan kunjungan oleh pemerintah China.
"Kalau dilihat Januari sampai dengan Desember ya persentase jumlah Wisman dari China itu sekitar 12 persen berapa persen kalau nanti ada larangan pasti dia akan berpengaruh pada jumlah wisma ya pasti 12 persen," jelasnya.
"12 persen dari total 16 juta itu adalah seperdelapan ya sekitar 2 juta. Jadi kalau kita lihat selama bulan tahun 2019 jumlah Wisman dari China itu sekitar 2 juta pasti nanti akan berpengaruh pada jumlah Wisman," sambungnya.
Ekspor ke China
Sementara itu, ekspor Indonesia ke Negara Tirai Bambu tersebut juga akan mengalami perubahan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Sebab, China merupakan salah satu mitra dagang Indonesia yang memiliki porsi besar dalam ekspor maupun impor.
"Ekspor-impor nanti akan kita tunjukkan tanggal 15 tapi pasti akan berpengaruh juga ya. Kita lihat seberapa besar pengaruh kita belum tahu karena kita tahu bahwa ekspor utama kita adalah ke China. Semua impor utama kita ke China. Jadi apa yang terjadi di China pasti akan berpengaruh kepada permintaan dan juga pengiriman barang," tandasnya.
(mdk/azz)