Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Tinggi dari Korsel dan Vietnam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Menurut dia, angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak krisis Subprime Mortgage di AS beberapa tahun lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Menurut dia, angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat (AS) beberapa tahun lalu.
Bahkan, dia mengklaim, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Korea Selatan (Korsel) pada triwulan kedua tahun ini.
-
Bagaimana cara Korea Selatan meningkatkan perekonomiannya setelah perang saudara? Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi.
-
Mengapa ekonomi Korea Selatan lebih maju dari Indonesia? Menyadur Liputan6.com, Profesor Seong-Kon Kim, yang pernah menjadi dekan di Seoul National University memberikan penjelasan tentang kunci sukses ekonomi Korsel.
-
Bagaimana Vietnam Utara bisa menyerang dan membangun terowongan ke wilayah Vietnam Selatan? Namun Vietnam Utara masih sanggup membangun terowongan dan jalur persenjataan ke Selatan tanpa diganggu. "Malah Vietnam Selatan yang diganggu oleh operasi khusus Vietnam Utara," kritik Soemitro.
-
Kenapa kerja sama antara ASEAN dan Korea Selatan harus ditingkatkan? ASEAN dan Republik Korea memainkan peran penting di kawasan. Oleh karena itu, kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan untuk bersama-sama mencapai pertumbuhan ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan.
-
Apa rahasia sukses Korea Selatan menjadi negara maju? Pemimpin yang Punya Visi Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi. Keputusan ini berbeda dengan pemimpin Korea Utara yang memfokuskan ekonomi untuk kepentingan militer.
-
Bagaimana Kemendag ingin meningkatkan hubungan perdagangan antar negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan? Diharapkan implementasi program kerja tersebut akan meningkatkan hubungan perdagangan antara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, khususnya dalam menghadapai tantangan yang muncul dalam perkembangan regional dan global.
"Pada kuartal kedua 2021, atau pada April-Mei-Juni, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen secara yoy. Itu lebih tinggi dari negara-negara tetangga dan negara sekitar seperti Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,9 persen," paparnya dalam sesi teleconference, Kamis (5/8).
Selain Vietnam dan Korsel, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih lebih tinggi dari Jepang dan India.
Namun, perbandingan ini masih memakai tolak ukur pertumbuhan ekonomi kedua negara pada kuartal I 2021. Ekonomi jepang tercatat terkontraksi minus 1,6 persen di triwulan I 2021, sementara India tumbuh positif 1,6 persen di periode yang sama.
Lebih lanjut, Airlangga menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 turut ditopang permintaan ekspor dari negara mitra yang masih tinggi. Kemudian juga besarnya permintaan domestik untuk sektor makanan dan minuman.
"Sektor pengolahan dan perdagangan jadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi, dan juga membaiknya perekonomian domestik serta global," ujar Menko Airlangga.
Airlangga mengatakan, komponen pengeluaran atau agregat demand semuanya tumbuh positif yakni di antaranya ekspor dan impor.
"Ekspor dan impor masing-masing tumbuh sebesar 31,78 persen dan 31,22 persen year on year seiring dengan meningkatnya demand domestik dan global. Lalu, konsumsi pemerintah tumbuh tinggi yaitu 8,06 persen secara year on year seiring dengan komitmen dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ucap Airlangga.
Airlangga mengatakan, PMTB juga tumbuh tumbuh tinggi sebesar 7,54 persen (YoY) sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian domestik yang membuat pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksinya pada Kuartal II-2021.
Konsumsi rumah tangga yang punya share terhadap PDB 53 persen, tumbuh 5,93 persen (YoY) sejalan dengan meningkatnya optimisnya masyarakat terhadap pemulihan. Dari sisi sektoral (supply), semua sektor usaha tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik.
Sektor transportasi dan Akomodasi Makan Minum tumbuh sangat tinggi masing-masing 25,10 dan 21,58 persen (YoY) karena mulai tingginya mobilitas masyarakat.
Sektor industri pengolahan dan perdagangan sebagai kontributor utama perekonomian juga tumbuh tinggi didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan global.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menteri Sri Mulyani Sebut Mesin Pertumbuhan Sudah Mulai Kembali Berjalan
Pemerintah Diminta Tetap Waspada Meski Ekonomi Kuartal II Tumbuh Positif
Kurs Rupiah Tetap Melemah Meski Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif
Dilema Ekonomi Indonesia
Konsumsi Rumah Tangga Berperan Penting Bawa Ekonomi Kuartal II Tumbuh 7,07 Persen
Chatib Basri Soal Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen: Perbaikan Terjadi Secara Konsisten