Akibat semburan lumpur Sidoarjo, Blok Brantas tak diminati
Djoko Siswanto menilai kasus tersebut menyisakan kekhawatiran bagi pihak kontraktor, sehingga tak berani mengajukan penawaran kelola Blok Brantas. Djoko Siswanto menyampaikan, kasus lumpur Sidoarjo itu memang masuk ke dalam pertimbangan Kementerian ESDM untuk memilih pihak kontraktor.
PT Lapindo Brantas kembali menjadi operator sekaligus kontraktor Wilayah Kerja (WK) atau Blok Brantas di Kawasan Sidoarjo, Jawa Timur. Lapindo menjadi satu-satunya perseroan yang mengajukan penawaran untuk dapat kembali mengelola Blok Brantas.
"Yang lain tidak mengajukan, takut nanti kacau. Lapindo satu-satunya yang kita terima mau lanjutkan. Yang lain tidak berani karena kasus lumpur Lapindo," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto, saat ditemui seusai penandatanganan kontrak Blok Brantas di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/8).
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Siapa Ema Dato? Konon salah satu daratan itu selamat karena adanya sebuah makam tokoh Tionghoa.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
Seperti diketahui, semburan lumpur Sidoarjo akibat pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas pada 12 tahun silam sempat menggegerkan publik nasional. Djoko Siswanto menilai kasus tersebut menyisakan kekhawatiran bagi pihak kontraktor, sehingga tak berani mengajukan penawaran kelola Blok Brantas.
"Ya tidak ada, tidak ada yang berani. Kalau meledug lagi gimana?," kata dia.
Adapun dengan penandatanganan kontrak baru ini, Lapindo akan kembali menjadi perusahaan eksisting sebagai pengelola Blok Brantas untuk 20 tahun ke depan. Masa kontraknya sendiri akan berakhir pada 22 April 2020 mendatang.
Djoko Siswanto menyampaikan, kasus lumpur Sidoarjo itu memang masuk ke dalam pertimbangan Kementerian ESDM untuk memilih pihak kontraktor. Tapi, dia memastikan, masalah itu telah dilalui sehingga Lapindo Brantas dapat mulai bekerja secara aman.
"Sudah safe, sekarang sudah aman. Memang itu jadi pertimbangan, tapi kan sekarang sudah aman. Sudah ngebor lagi, kerja lagi, sudah tidak ada kecelakaan," urainya.
"Sayang ada produksi buat masyarakat situ, bisa buat jargas dan penerimaan negara juga," dia menambahkan.
Djoko pun menyatakan, masyarakat dan pemerintah daerah setempat sudah merestui langkah Lapindo untuk kembali menjadi penguasa di Blok Brantas. "Kalau ditolak kan kita tidak approve. Kan kita minta approve dari pemerintah daerah sana juga," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PT Lapindo kembali kelola Blok Brantas selama 20 tahun
Diduga karena pondasi tak kuat, beton tanggul lumpur Lapindo roboh
Menteri Susi jadikan pulau lumpur Sidoarjo lokasi wisata pendidikan
11 tahun lumpur Lapindo, Djaja kembali usulkan teori Bernoulli
Jokowi tolak ganti rugi 30 pengusaha terdampak luapan Lapindo
Jokowi resmi bubarkan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Nasib warga terkena lumpur lapindo pasca BPLS dibubarkan Jokowi