Alasan revitalisasi pasar, mendag minta anggaran Rp 4 T tahun depan
Mendag Lembong memiliki 4 program utama untuk tahun depan.
Dalam pagu keuangan RAPBN 2016, Kementerian Perdagangan mengajukan anggaran Rp 4 triliun atau naik sekitar Rp 500 miliar dibanding APBN-P 2015. Menteri Perdagangan Thomas Lembong beralasan, kenaikan anggaran dibutuhkan salah satunya untuk menata ulang dan mempercantik (revitalisasi) beberapa pasar tradisional.
"Anggaran untuk periode 2015 ke 2016 naik dari Rp 3,532 triliun jadi Rp 4,036 triliun. Di 2016, kami tata dalam 4 program. Pertama adalah program revitalisasi pasar, pasar rakyat yang dimaksud. Contohnya ada Pasar Klewer yang kemarin kebakaran itu butuh revitalisasi," ujar Lembong di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/9).
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
-
Kapan Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan? Pada tanggal 8 Maret 2009, bangunan baru Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Kapan Pasar Batu Akik Tepecik aktif? Pasar Batu Akik Tepecik ini merupakan pusat perdagangan obsidian, sejenis batu akik, dan produk pertanian. Obsidian digunakan dalam pembuatan perkakas dan senjata.
-
Kapan Pasar Dondong ramai pengunjung? Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
Tiga program lainnya meliputi peningkatan ketersediaan dan kestabilan harga kebutuhan pokok untuk perkuat pasar dalam negeri, meningkatkan ekspor dan kerja sama internasional dan reformasi birokrasi di internal Kementerian Perdagangan.
"Tiga pilar di sektor perdagangan ini diantaranya adalah untuk menggenjot perdagangan antar daerah. Kemudian pengawasan dan akuntabilitas stok komoditas, peningkatan efisiensi pasar dalam negeri serta peningkatan perlindungan konsumen," kata dia.
Terkait realisasi anggaran belanja tahun ini, Mendag Lembong mengakui serapannya masih rendah. Baru 24 persen. Dia beralasan, rendahnya serapan anggaran lantaran keterlambatan pengajuan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
"Penyerapan yang masih rendah ini karena ada masalah Ketertinggalan dalam proses APBN-P. Terlambat juga di internal kami dan sudah saya pelajari tapi digenjot dengan kuat," katanya.
Baca juga:
Tak hadir rapat, Mendag Thomas Lembong jadi sorotan DPR
Serapan anggaran lelet, Mendag Lembong sebut proyek masih dilelang
Serapan anggaran kementerian naungan Menko Darmin sangat rendah
Penyerapan anggaran kementerian BUMN lelet, ini alasan Menteri Rini
Per Agustus 2015, setoran dividen Rp 32,136 triliun