Alat Pemantau Peretas Milik Pusat Pertahanan Siber Unjuk Gigi di Indo Defence 2018
Dari layar yang menampilkan 7 jenis sensor tersebut bisa langsung diketahui negara asal hacker, alamat IP hingga lokasinya. Di layar menunjukkan hari ini negara asing yang sering mencoba membobol situs kemenhan adalah China. Disusul Amerika Serikat, Swedia kemudian Prancis.
Cyber Operation Center atau Pusat Pertahanan Siber Bainstranas Kementerian Pertahanan RI ikut mejeng di gelaran Indo Defence 2018, di Jiexpo Kemayoran. Mereka menampilkan simulasi radar pesawat dan alat sensor pelacak hacker atau peretas yang mencoba membobol sistem di kementerian pertahanan.
Salah satu petugas cyber Kemenhan, Rachmat Febrianto, menjelaskan ada 3 jenis serangan yang dilakukan hacker yaitu low, medium dan high. Namun hingga saat ini pertahanan cyber Kemenhan cukup tangguh sehingga belum pernah mengalami kebobolan. "Tidak pernah kebobolan," kata Rachmat saat ditemui di boothnya, Jumat (9/11).
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Dari layar yang menampilkan 7 jenis sensor tersebut bisa langsung diketahui negara asal hacker, alamat IP hingga lokasinya. Di layar menunjukkan hari ini negara asing yang sering mencoba membobol situs kemenhan adalah China. Disusul Amerika Serikat, Swedia kemudian Prancis.
Dari dalam negeri juga serangan terpantau cukup banyak berasal dari Jalan Medan Merdeka Barat dan Salemba. "Dari dalam negeri juga banyak. Orang kita kan iseng," tuturnya.
Lapis pertama pelindung sistem pertahanan Indonesia tersebut juga menawarkan layanan yang cukup unik di Indo Defence, yaitu pengembalian atau recovery data yang hilang dari telepon genggam atau Hand Phone (HP) serta membersihkan malware dan virus yang menyerang HP.
Petugas cyber Kemenhan, Herman Kurniawan, menyebutkan cukup banyak pengunjung menggunakan layanan tersebut. "Prosesnya relatif, tergantung besaran data yang direcovery. Bisa sampai 1 jam kalau datanya puluhan GB," kata dia.
Baca juga:
Perusahaan AS tuding Korea Utara curi uang jutaan dolar lewat peretasan
Era digital memudahkan tetapi harus waspada kejahatan siber
Data pasien diretas, jaringan internet di RS Singapura akan diputus sementara
Ini komentar PM Singapura ketika data kesehatan pribadinya dicuri peretas
1,5 juta data kesehatan pribadi warga Singapura dibobol, termasuk perdana menteri
Dokumen drone Angkatan Udara AS bobol dijual hacker
Bekas sidik jari di smartphone bisa jadi cara peretasan baru