Anak usaha Bakrie, UNSP catat penjualan Rp 334 M
"Optimalisasi produktivitas pabrik, juga dilakukan dengan pembelian sawit dan karet dari petani."
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) membukukan nilai penjualan sebesar Rp 334 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2016. Penjualan ini ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp 245 miliar dan komoditas karet Rp 89 miliar.
Direktur Investor Relations UNSP, Andi W Setianto mengatakan perusahaan terus melakukan serangkaian program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet, di tengah masih lemahnya harga komoditas CPO (Crude Palm Oil) dan karet dunia di kuartal 1-2016.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari sate sapi di Warung Pak Djamil? Unik Berbeda dari yang lain, sate di warung ini menggunakan daging sapi. Mengutip YouTube Liputan6, sate dibuat menggunakan daging sapi tanpa lemak dicampur bumbu kacang.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
-
Apa saja hidangan khas Jawa yang tersedia di Warung Khas Jawa Batu? Menu-menu makanan khas Jawa yang disajikan diolah dengan resep kuno. Menurut pihak warung, beberapa menu favorit pelanggan ialah Nasi Rawon, Nasi Campur, Nasi Gudeg, Nasi Krengsengan, Semur Lidah dan Sop Buntut.
-
Di mana Waduk Kebon Melati berada? Berlokasi di Jalan Dukuh Pinggir, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, lokasi ini menampilkan pemandangan pepohonan hijau di tengah kota.
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati milik Belanda di Semarang itu? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
-
Apa yang diproduksi di pabrik kerupuk milik Pak Haji? Sampai sekarang, usaha kerupuk tersebut terus memproduksi kerupuk setiap harinya dan menjadi salah satu kerupuk favorit warga setempat.
"Kuartal pertama dan semester pertama umumnya memang siklus produksi rendah, biasanya mulai meningkat pada kuartal kedua dan mencapai puncaknya di kuartal terakhir setiap tahun. Optimalisasi produktivitas pabrik, juga dilakukan dengan pembelian sawit dan karet dari petani yang tidak memiliki pabrik sekaligus membantu kesejahteraan mereka," ujarnya dalam keterangan tulis, Jakarta, Senin (9/5).
Menurut Andi, harga komoditas CPO masih berada di level bulanan rendah USD 530 per ton FOB Malaysia di Januari yang membaik ke level USD 630 di Maret 2016. Data pasar mencatat trend penurunan harga CPO dari level tertinggi USD 1.240 di Februari 2011 hingga ke level terendah USD 480 di Agustus 2015.
Kondisi El-Nino ditahun 2015 dan program biodiesel domestik menyebabkan berkurangnya ekspor pasokan sawit dunia untuk tahun 2016, dan kondisi itu menjadi katalis perbaikan harga CPO yang mulai terlihat di akhir kuartal 1-2016. Di sisi lain, kebijakan pungutan CPO Fund USD 50 per ton untuk mendukung program biodiesel domestik menyebabkan diskon harga domestik CPO yang diterima Perseroan dan petani dari menjual CPO dan FFB (Fresh Fruit Bunch) di pasar lokal. Bea Keluar CPO yang kembali dipungut Pemerintah mulai Mei 2016 ini, berpotensi menyebabkan berkurangnya pendapatan penjualan produk sawit Perseroan dan petani di pasar lokal.
"Kami mengikuti protokol RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) and ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Kita mempunyai kebijakan 'zero-burning' (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan khususnya aktifitas land clearing sehingga tidak ada kebakaran lahan yang berasal dari kebun Bakrie," jelas dia.
Melalui unit usaha kerja sama patungan PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia, perusahaan juga melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.
Saat ini dengan luas pertanaman sawit nasional kurang lebih 10 juta hektar, total produksi hanya sekitar 30 juta ton CPO per tahun, dengan bibit unggul maka potensi produktivitas bisa meningkat menjadi 80 juta ton CPO per tahun setelah program replanting. Produktivitas bibit unggul ASD-BSP bisa menghasilkan 35 ton buah sawit per hektar dan ekstraksi CPO nya 23 persen, atau sekitar 8 ton CPO per hektar per tahun, sesuai hasil lapangan bibit unggul ASD-BSP yang sudah disertifikasi.
"Dengan bibit unggul, luas lahan kebun tidak perlu bertambah menghasilkan produksi CPO berlipat ganda meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional," ungkapnya.
Direktur Utama UNSP, M Iqbal Zainuddin menambahkan, strategi peningkatan produktivitas berkelanjutan yang sedang dilakukan akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.
"Kami optimis, dalam jangka menengah dan panjang nanti perusahaan ini akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat," tutupnya.
Baca juga:
Banyak diekspor, PLN kekurangan cangkang sawit untuk pembangkit
Genjot bisnis kelapa, Kadin dorong pemerintah bentuk koperasi
Pelarangan ekspor kelapa dinilai rugikan petani
Pengusaha desak pemerintah tekan ekspor kelapa
Kemendag akui kelapa asal Indonesia sering dicuri Malaysia
Walhi dorong Perpres moratorium lahan sawit dan tambang
Perusahaan di Jepang siap gunakan CPO Indonesia jadi bahan baku