Awal Pekan, Rupiah Menguat ke Rp14.324 per USD
Rupiah dibuka di Rp14.347 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.370 per USD. Rupiah sempat melemah tipis ke Rp14.356 per USD usai pembukaan. Kemudian bergerak fluktuatif cenderung menguat. Saat ini, Rupiah masih menguat di Rp14.324 per USD.
Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Senin (13/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp14.347 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.370 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah tipis ke Rp14.356 per USD usai pembukaan. Kemudian bergerak fluktuatif cenderung menguat. Saat ini, Rupiah masih menguat di Rp14.324 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia mengatakan, rupiah bergerak menguat seiring fokus pelaku pasar yang tertuju pada rencana percepatan tapering oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
"Minggu ini fokusnya ada di The Fed. Pelaku pasar mewaspadai adanya percepatan penyelesaian program stimulus AS supaya bisa segera melakukan perubahan suku bunga AS," kata Nikolas dikutip Antara, Senin (13/12).
Menurutnya, langkah tersebut perlu diwaspadai karena dapat memperkuat kinerja dolar AS dan berdampak negatif pada rupiah. "Walaupun ketidakpastian terkait varian Omicron di global, hingga saat ini belum mempengaruhi Indonesia. Terlihat dari kasus hariannya yang masih di sekitaran 200-an per hari," imbuhnya.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (12/12) kemarin mencapai 163 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 143.936 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 184 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 5.158 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 146,49 juta orang dan vaksin dosis kedua 102,91 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin. Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.320 per USD hingga Rp14.400 per USD.
Baca juga:
Rencana Penerbitan Rupiah Digital Jadi Pembahasan Prioritas di Presidensi G20
Imbal Hasil Obligasi AS Naik, Rupiah Ditutup Melemah di Rp14.367 per USD
Kekhawatiran Varian Omicron Buat Kurs Rupiah Melemah ke Level Rp14.373 per USD
Cadangan Devisa Naik, Nilai Tukar Rupiah Langsung Menguat ke Level Rp14.357 per USD
PPKM Level 3 Nataru Batal, Rupiah Hari ini Ditutup Menguat
3 Bukti Kinerja Ekonomi Indonesia Tetap Kinclong Meski Dihantam Badai Pandemi