Banyak Kapal Sudah Tua, Pelni Minta Dana Tambahan Rp500 M untuk Beli Kapal Baru
Pelni meminta bantuan dana PMN dari pemerintah untuk membeli kapal baru secara bertahap.
Pelni meminta bantuan dana PMN dari pemerintah untuk membeli kapal baru secara bertahap.
- KPK Sebut Ada Pembelian Kapal Bekas Dalam Kasus Korupsi ASDP, Rugikan Negara hingga Rp1,27 Triliun
- Pelni Minta Dana PMN Rp500 Miliar untuk Beli Kapal Baru
- Kapal Angkut 45 Ton Beras Tenggelam
- Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Banyak Kapal Sudah Tua, Pelni Minta Dana Tambahan Rp500 M untuk Beli Kapal Baru
Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, Tri Andayani mengungkap pihaknya bisa saja membeli kapal baru dengan uang kas perusahaan. Hanya saja, waktunya cukup lama mencapai 5 tahun.
Andayani menyampaikan, saat ini ada 12 kapal yang beroperasi berumur di atas 30 tahun. Bahkan ada 3 kapal yang berumur lebih dari 35 tahun. Maka, diperlukan melakukan penggantian kapal-kapal tua tersebut.
"Ketika kita mapping, umur teknis kapal 30 tahun, pada tahun 2024 ini sebagaimana yang tadi disampaikan dalam tabel kami, bahwa terdapat 12 kapal penumpang Pelni yang pada tahun 2024 ini telah berusia diatas 30 tahun," ungkap Andayani dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/7).
Untuk itu, Pelni meminta Rp500 miliar dari cadangan investasi untuk membeli kapal baru. Sisanya, Rp1 triliun akan diajukan penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2025. Biaya pembelian kapal sendiri membutuhkan dana Rp1,5 triliun.
Andayani menegaskan pihaknya tak hanya mengandalkan PMN.
Tapi juga menggunakan kas perusahaan yang bersumber dari penyisihan hingga amortisasi.
"Bahwa dari kami sendiri sebenarnya tidak terus semata-mata semuanya meminta pemerintah pak. Kami kan juga ada biaya penyisihan, jadi ya minta tapi ya kita juga ada biaya penyisihan depresiasi dan amortisasi tapi kami kalau menggunakan biaya itu baru bisa membeli 1 unit setiap 5 tahun," urainya.
Dia menerangkan, dengan asumsi waktu tersebut, Pelni tak bisa mengejar kebutuhan kapal yang terus menua dari tahun ke tahun.
"Dan itu tidak terkejar dengan usia-usia kapal ini, kalau menunggu dengan investasi yang harus kami lakukan sendiri," kata dia.
Atas dasar itu, dia meminta bantuan dana PMN dari pemerintah untuk membeli kapal baru secara bertahap. Mengingat lagi, pembuatan kapal memakan waktu 24-36 bulan.
"Untuk itu, beberapa pertimbangan tersebut dengan beberapa kerusakan dan yang terkahir kemarin KM Umsini yang terbakar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar sehingga ini semakin memperkuat kami untuk menyampaikan ini dihadapan bapak ibu anggota Komisi XI DPR RI," bebernya.