Baru 2 Hari, Sensus Penduduk Online Sudah Diakses 568 Ribu
Sensus penduduk online ini pertama kalinya dilakukan. Sehingga masih banyak kekurangan dan tantangannya termasuk mendorong agar masyarakat mengakses ke dalam website resmi sensus penduduk BPS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mencatat sebanyak 568.758 orang sudah merespons sensus penduduk online dalam dua hari ini. Dia pun berharap jumlah ini bakal terus bertambah hingga penutupan pada akhir Maret 2020 mendatang.
"Yang akses sudah 568 ribu, baru dua hari," kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin (17/2).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
Dia menyadari sensus penduduk online ini pertama kalinya dilakukan. Sehingga masih banyak kekurangan dan tantangannya termasuk mendorong agar masyarakat mengakses ke dalam website resmi sensus penduduk BPS.
"Tentunya saya harap ke depan masyarakat ke depan akan akses sebetulnya gampang saja hanya akses laman sensus.bps.go.id," kata dia.
Di samping itu dirinya juga menjamin seluruh data masyarakat yang masuk akan diterima dan dipergunakan dengan baik. Sehingga tidak ada penyalahgunaan data yang dilakukan oleh BPS.
"Dan saya yakinkan bahwa yang kita publish data agregat. Karena BPS tidak boleh mengeluarkan data individu dan seluruh data individu dijamin kerahasiaannya oleh undang-undang, kalau BPS melanggar BPS bisa di pidana," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan pemilihan sensus penduduk secara online ini juga dianggap lebih efisien. "Kalau ke depan sensus penduduk online bagus sekali dari sisi biaya akan save luar biasa. Di sisi lain kesadaran masyarakat meningkat," tandas dia.
Target Sensus Penduduk Online 22,9 Persen
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menargetkan sebanyak partisipasi keterlibatan masyarakat terhadap sensus penduduk mencapai 22,9 persen secara nasional. Angka ini ditargetkan mempertimbangkan berbagai faktor dan kondisi di lapangan.
"Sebaran provinsinya beda-beda tergantung kesiapan, literasi masyarakat, gangguan internet itu jadi pertimbangan jadi nasional 22.9 persen sisanya kita sisir di Juli 2020. Jadi yang belum atau tidak partisipasi sekarang kita datangi Juli oleh petugas," jelas dia.
(mdk/idr)