Begini Potret Robot yang Digunakan PT Pos Indonesia buat Sortir Paket
Penggunaan teknologi ini mengurangi kesalahan dalam sortir dan kerusakan kiriman.
PT Pos Indonesia (Persero) meresmikan sentra layanan logistik berbasis otomasi dan digital di Sentral Pengolahan Pos (SPP) Jakarta Timur, Senin 26 Agustus 2024. Sentra layanan ini menandai komitmen Pos Indonesia dalam mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan bahwa terobosan ini menggunakan 40 unit robot sortir otomatis dengan kapasitas mencapai 3.000 kiriman per jam.
"Kami menggunakan 40 unit robot sortir otomatis dengan kapasitas sortir mencapai 3.000 kiriman per jam. Selain di Jakarta Timur, teknologi ini juga telah diterapkan di SPP Surabaya dengan jumlah dan kapasitas yang sama," ujar Faizal saat meresmikan layanan Digitalisasi dan Otomasi Menuju PosIND Go Green di digital Sentral Pengolahan Pos (SPP) Pusat, Jakarta Timur, Senin (26/8).
Dia mengklaim bahwa penggunaan robot sortir ini akan meminimalisir kerusakan paket konsumen. Mengingat, cara kerja penyortiran yang dilakukan secara otomatis.
"Jadi, paket kita akan tidak mudah rusak. Mohon maaf, kalau yang lain kan ada yang dibanting dan sebagainya. Ini tidak," kata dia.
Sederet teknologi canggih di layanan PT Pos
Selain robot sortir otomatis, Sentral Pengolahan Pos Jakarta Timur dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih lainnya seperti Conveyor Belt, Vertical Conveyor, dan Gravity Conveyor untuk memudahkan perpindahan kiriman. Teknologi mampu mendukung operasi Pos Indonesia dengan cepat dan tepat.
"Kami juga menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan Barcode Scanner Android untuk mempercepat proses loading, unloading, dan update status pengiriman," imbuh dia.
Penggunaan teknologi ini, lanjut Faizal, memberikan berbagai keuntungan, antara lain fleksibilitas tinggi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian efisiensi biaya lebih dari 40 kali lipat dibandingkan proses manual hingga peningkatan kecepatan proses.
"Sekali lagi, penggunaan teknologi ini juga mengurangi kesalahan dalam sortir dan kerusakan kiriman sekaligus meningkatkan citra perusahaan," tegas Faizal.