BEI perkenalkan patung Banteng Wulung, ikon pasar modal RI terbaru
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meresmikan patung Banteng Wulung di Gedung BEI, Jakarta. Patung yang terbuat dari fosil kayu berusia jutaan tahun tersebut resmi menjadi ikon pasar dan destinasi wisata finansial di Indonesia. Diharapkan, pasar modal Tanah Air bisa terus kuat dan meningkat.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meresmikan patung Banteng Wulung di Gedung BEI, Jakarta. Patung yang terbuat dari fosil kayu berusia jutaan tahun tersebut resmi menjadi ikon pasar dan destinasi wisata finansial di Indonesia.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengungkapkan dipilihnya hewan Banteng sebagai ikon market di Indonesia diharapkan pasar modal Tanah Air bisa terus kuat dan meningkat.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
"Selalu berbicara banteng dan beruang, bull and bear. Banteng itu kalau nanduk selalu keatas, makanya di sebut bullish. Jadi di seluruh dunia lambang dari bursa diharapkan bullish terus. Di amerika ada namanya charging bull terbuat dari perunggu. Di China dari perunggu, ada yang dari batu, semuanya banteng," kata Tito di Jakarta, Minggu (13/8).
Selain itu, dipilihnya Banteng Wulung merujuk pada sejarah kerajaan Pasundan yang mempunyai banteng besar dan gesit berwarna hitam. Bahan fosil kayu ditemukan di daerah Banten di kedalaman 30 meter di bawah tanah.
"Nah indonesia itu ada yang namanya banteng wulung, sejarah kerajaan pasundan, bantengnya hitam gesit, larinya kencang dan menjaga negara, memberikan kesejahteraan. Makanya kita sebut banteng wulung," ujarnya.
Tito menambahkan, untuk menjaga kearifan lokal patung tersebut juga dibuat oleh pematung lokal asal Bali.
"Di Amerika yang buat itu pematung dari Italia, kita pematung Bali. Jadi benar-benar asli Indonesia, kayunya, pemahatnya, dan bantengnya. Jadi ini kebudayaan dan ini menjadi ikon pariwisata DKI lainnya," pungkasnya.
Baca juga:
OJK sebut pasar modal bisa beri kontribusi ke ekonomi RI
Bos OJK ingin sistem kliring perbankan dan pasar modal bisa digabung
OJK sempurnakan regulasi pasar modal dorong pemerataan pembangunan
Cetak rekor, jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 1 juta
Sandiaga dorong BUMD infrastruktur & properti DKI melantai di bursa
Conte: Chelsea masih butuh belanja lagi
Dampak harga minyak dunia, laba Elnusa anjlok 90 persen