Berani Berubah: Pengusaha Boneka Banting Setir Jadi Usaha Lele dan Tanaman Hidroponik
Nana terlintas ingin membuat usaha yang sesuai dengan hobinya. Ia menjual gitar kesayangannya untuk modal usaha
Nana anang Sujana memutuskan membuka usaha ternak lele dan tanaman hidroponik, setelah bisnis boneka miliknya mengalami penurunan. Dahulu Nana memiliki bisnis pembuatan boneka. Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, dia bahkan pernah membuat boneka untuk berbagai event nasional di Indonesia. Namun, ketika ekonomi mulai perlahan lumpuh karena situasi pandemi, keuntungan bisnisnya ikut menurun hingga 70 persen.
Kondisi ini membuat Nana stress. Selama dua pekan, Nana kebingungan karena kurangnya pendapatan. Nana terus mencari cara untuk bisa bertahan hidup meski dalam kondisi pandemi ini.
-
Kenapa Ikan Belida dianggap terancam punah? Ikan pipih dan unik ini sekarang sudah berkurang populasinya. Bahkan, sudah termasuk jenis hewan yang terancam punah. Hal ini dikarenakan selalu dimanfaatkan secara berlebihan tanpa ada kontrol yang pasti.
-
Bagaimana ikan tetra Meksiko berenang? Selain kehilangan penglihatan dan pigmentasi, kerangka ikan gua ini mengalami mutasi yang memaksa mereka berenang berlawanan arah jarum jamdan mengikuti pola sesuai dengan geografi saluran gua.
-
Dimana lendir ikan lele berada? Meskipun cita rasanya menggoda, ketika kita hendak mengolah ikan lele, seringkali dihadapkan pada masalah lendir yang menempel pada dagingnya.
-
Bagaimana cara membuat ikan lele bisa terbang? Ikan apa yang bisa terbang? Jawab: Ikan Lelelawar
-
Di mana gunung api bawah laut yang dipenuhi telur ikan pari putih ditemukan? Peneliti menemukan gunung api bawah laut yang terletak sekitar 1,6 kilometer di bawah permukaan Laut Pasifik di lepas pantai Kanada.
-
Mengapa hiu hantu ini disebut "ikan tikus"? Chimaera juga dikenal sebagai "hiu hantu" dan "ikan tikus" karena matanya yang besar dan berkilau serta tubuhnya yang ramping menyerupai tikus.
Nana terlintas ingin membuat usaha yang sesuai dengan hobinya. Ia menjual gitar kesayangannya untuk modal usaha. Dua hobinya berkaitan dengan ikan dan tanaman air atau hidroponik.
"Ternyata di ikan dan tanaman air itu yang saya gali. Saya jual gitar karena saat itu kita memang benar-benar menghemat karena kan memang pas pandemi ini memang nggak ada pendapatan kan," kata Nana.
©Istimewa
Nana mendapat modal awal sekitar Rp450 ribu untuk membeli tiga ember dan 150 ekor ikan lele. Kemudian, Nana mengubah bentuk tiga ember itu menjadi lebih bagus. Alhasil keesokan harinya, teman Nana menyukai bentuk ember-ember itu.
Nana kemudian menjual tiga ember itu seharga Rp300 ribu kepada temannya. Penjualan semakin meningkat. Selama lebih dari dua bulan, penjualan embernya laku 75 buah.
"Alhamdullilah selama dua bulan setengah saya sudah menjual ember seharga Rp300 ribu 75. Lumayan kan? Modal Rp450 ribu, hahaha," kata Nana.
Tak hanya menjual ikan lele, tanaman hidroponik dan ember buatannya, Nana juga memiliki ide untuk mengolah ikan lele menjadi sebuah makanan. Ia meminta tolong kepada sang istri untuk membuat masakan dari ikan lele.
©Istimewa
Usahanya semakin berkembang. Nana akhirnya memiliki usaha restoran bernama Budimber.
Tidak hal yang sulit bagi Nana untuk mempromosikan dagangannya. Nana menggunakan sejumlah sosial media sebagai promosi gratis tanpa berbayar. Ia juga menjual produk buatannya dari mulut ke mulut. "ada yang datang, ada yang online," kata Nana.
Nana mengaku mempelajari budidaya tanaman hidroponik dari Youtube selama beberapa bulan. Kemudian Nana bertemu dengan beberapa instansi, yayasan dan bertemu para petani. Dari pertemuan-pertemuan ini, Nana mendapat banyak informasi menanam hidroponik.
"Saya baru tahu ternyata, ternyata menanam hidroponik, menanam kayak kangkung, pakcoy, kacang panjang, semua hal hanya dengan kapas tanpa tanah. Nah di hidroponik, atau yang saya sebut di sistem saya adalah aquaponik. Kenapa? Karena menanam cabe, menanam kangkung hanya dengan kapas dan air di atas ember," kata Nana.
©Istimewa
Nana berpesan agar menjauhi rasa gengsi. Menurutnya, dalam kondisi pandemi ini, semua orang dalam posisi yang sama, semua nol. Jadi, jika ingin berubah, maka perubahan itu akan terjadi.
Dalam segala situasi, ketika ingin berubah, maka bisa berubah. "Kenapa? Karena zaman setiap saat berubah, kita juga harus berubah.” tutup Nana.
Baca juga:
Tren Bersepeda Meningkat, Pengusaha Konveksi Kebanjiran Pesanan Kaos
Omzet Turun Akibat Pandemi, Pria Ini Berhasil Olah Ikan Lele Jadi Produk Inovasi
Deretan Tips Sukses Berbisnis dari Para Pengusaha Bonafide RI
3 Tips Jitu Menjadi Pengusaha Sukses ala Bos Kadin
Jadi Pembicara di UKM Expo, Dokter Tirta Ungkap Rahasia Berbisnis di Tengah Pandemi
Bermodal Rp200.000, Penjual Pie Susu ini Kini Sukses Raup Rp175 Juta per Bulan