Berawal dari Typo, Brand Fashion Ini Bawa Tadashi Yanai Jadi Orang Terkaya di Jepang
Ketika typo justru membuat merek fashion ini jadi brand terkenal di dunia.
Ketika typo justru membuat brand fashion ini jadi merek terkenal di dunia.
Berawal dari Typo, Brand Fashion Ini Bawa Tadashi Yanai Jadi Orang Terkaya di Jepang
Jika Anda sering berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan, tentu Anda tak asing lagi dengan Uniqlo.
Berkantor pusat di Sayama, Kota Yamaguchi, Jepang, Uniqlo berhasil menjadi salah satu merek pakaian yang paling banyak diincar di dunia, termasuk Indonesia.
- Bagi-Bagi Kado Rp1,6 Miliar, Jungkook BTS Daftarkan 8 Brand Logo ke Hak Cipta Korea
- Tak Disangka, 5 Brand Fashion Asal Indonesia ini Tembus Pasar Dunia
- 3 Brand Karya Anak Bangsa Ini Kolaborasi Angkat Fashion Lokal
- Berkali-kali Gagal Bangun Usaha dan Terlilit Utang, Pria Ini Sukses Jadi Bos Ayam dengan Modal Rp700.000
Pendirinya adalah orang terkaya nomor satu di Jepang saat ini, Tadashi Yanai. Pria yang kini berusia 74 tahun ini memiliki harta kekayaan senilai USD37,8 miliar atau setara dengan Rp585,9 triliun.
Meskipun kondisi ekonomi keluarganya tak begitu mendukung, Yanai tetap berhasil menyelesaikan studinya di salah satu universitas terbaik di Negeri Sakura, yakni Universitas Waseda pada 1971 dengan memperoleh gelar di bidang ekonomi dan politik.
Setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut, Yanai mulai bekerja. Dia berjualan pakaian pria dan peralatan dapur di supermarket Jusco. Setelah satu tahun, dia berhenti dari tempat kerjanya dan memilih untuk membantu ayahnya.
Singkat cerita, suatu ketika Yanai melakukan kunjungan ke Eropa dan Amerika.
Selama berada di sana, dia terinspirasi dengan baju kasual yang dijual oleh Benetton & Gap. Kemudian, pada tahun 1984 Yanai mulai membuka gerai pakaian pertamanya bernama Unique Clothing Warehouse di Hiroshima.
Setelah empat tahun didirikan, Yanai mengubah nama Unique Clothing Warehouse menjadi Uniclo. Dia pun mengutus karyawannya untuk mendaftarkan merek dagang tersebut pada 1988. Sayangnya, pada saat proses registrasi karyawannya salah mengeja huruf, sehingga terdaftar sebagai 'Uniqlo'.
Namun, Yanai tak menyesali hal tersebut. Dilansir dari beberapa sumber, Yanai mengaku ketidaksengajaan itu justru membuat merek dagangnya terdengar lebih keren dan berkembang pesat hingga mampu membuka 300 toko di Jepang.
Puncak kesuksesan pertama yang diperoleh Yanai yakni ketika Uniqlo berhasil menjual dua juta helai sweater pada tahun 1998 dan penjualannya meningkat tiga kali lipat di tahun 1999, sebuah pencapaian hebat bagi perusahaan pakaian kasual pada waktu itu.
Dalam kurun waktu tersebut, Yanai memperoleh keuntungan sebesar 33,6% yaitu sebesar JPY111 miliar pada saat itu, dan meningkat dua kali lipat di tahun 2000 menjadi JPY 229 miliar.
Pada tahun 2021, Uniqlo sudah memiliki 2.400 gerai di seluruh dunia. Di Indonesia, Uniqlo pertama kali hadir pada tahun 2013 dan kini sudah memiliki 64 gerai yang tersebar di 25 kota berbeda.
Sampai saat ini, Uniqlo masih menjadi salah satu merek fesyen favorit di dunia. Meski dijual dengan harga yang lebih murah dari pesaingnya, Uniqlo memiliki kualitas bahan pakaian berkualitas yang nyaman digunakan dan tahan lama.