Bisnis Hotel Terdampak Kabut Asap, Rombongan Jakarta Batal ke Pekanbaru
Kalau saja tidak ada kabut asap, ada 110 orang dari rombongan kementerian tersebut yang sudah memesan kamar sekaligus ruangan untuk acara.
Bisnis perhotelan di Kota Pekanbaru mulai terdampak kondisi kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin pekat dalam beberapa hari terakhir ini.
"Kabut asap ini sudah berdampak ke okupansi hotel. Rombongan dari instansi kementerian di Jakarta baru saja membatalkan reservasi karena kondisi asap tidak sehat," kata Marketing Komunikasi Hotel Prime Park Pekanbaru, Retmon Bensal Putra dikutip Antara Pekanbaru, Riau, Kamis.
-
Kenapa Hotel Kalitaman dibangun? Dilansir dari Nitroburner.nl, saat Pangeran Frederik menetap di Semarang selama perjalanannya ke Jawa, ia juga ingin melakukan perjalanan ke Salatiga. Namun kesulitannya adalah mencari akomodasi yang cocok untuk tamu kerajaan dan rombongan. Maka di Salatiga dibangunlah gedung hotel tersebut secara tergesa-gesa.
-
Apa yang istimewa dari Hotel Kalitaman? Hotel itu juga menjadi yang paling mewah pada zamannya sehingga tak sembarang orang bisa masuk ke hotel tersebut.
-
Kapan Hotel Kalitaman dibangun? Bangunan itu dibangun pada tahun 1837 untuk menyambut kedatangan Pangeran Williem Frederik Henderik, putra raja Williem II.
-
Kapan Siantar Hotel diresmikan? Mengutip dari beberapa sumber, Siantar Hotel dulunya diresmikan pada 1 Februari 1915.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Kapan Hotel Cheribon didirikan? Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang hotel ini. Namun dari sejumlah catatan sejarah, bangunan ini didirikan pada awal 1900-an, di mana tata kota di sana sudah beranjak modern dari yang sebelumnya hanya memiliki arsitektur bergaya keraton.
Kalau saja tidak ada kabut asap, ada 110 orang dari rombongan kementerian tersebut yang sudah memesan kamar sekaligus ruangan untuk acara.
"Kami harap kondisi asap ini cepat berakhir, karena kalau udara berasap seperti ini mana mau orang datang ke Pekanbaru," keluhnya.
Kabut asap akibat karhutla di Kota Pekanbaru makin pekat pada Kamis pagi sehingga membuat jarak pandang sempat turun drastis. "Jarak pandang menurun drastis dari pagi pukul tujuh 1.500 meter menjadi 700 meter pada pukul sembilan," kata Staf Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulianto di Pekanbaru, Kamis.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, satelit Terra dan Aqua pada 06.00 WIB mendeteksi titik panas paling banyak di Provinsi Sumatera Selatan ada 437 titik dan Jambi 420 titik. Sementara itu, di Provinsi Riau terdapat 279 titik panas.
Sejumlah daerah juga terdeteksi ada titik panas seperti Bangka Belitung ada 50 titik, Lampung 77 titik, Sumatra Utara 20 titik, Bengkulu 9 titik, Aceh dan Kepri masing-masing empat titik.
Khusus di Riau, dari 279 titik panas yang terdeteksi satelit, lokasi paling banyak ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan 141 titik. Lokasi lainnya yakni Kabupaten Pelalawan dengan 50 titik, Rokan Hilir (Rohil) 31 titik, Kuansing 14 titik, Indragiri Hulu (inhu) 26 titik, Bengkalis 6 titik, dan Siak ada satu titik panas.
Dari jumlah tersebut ada 177 yang dipastikan titik api Karhutla dengan lokasi terbanyak di Inhil ada 99 titik dan Pelalawan 33 titik.
Meski kondisi asap kian pekat, Gubernur Riau Syamsuar justru memilih bertugas ke Thailand. Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengungkapkan hal tersebut usai shalat istisqa berjamaah di lapangan kantor Gubernur Riau di Kota Pekanbaru, Rabu lalu (11/9).
Edy Nasution mengatakan Gubernur Riau Syamsuar dalam kondisi sehat dan kini berada di Jakarta, dan akan melanjutkan tugas ke Thailand. "Beliau ada di Jakarta, sehat Alhamdulillah. Kebetulan beliau sedang ada tugas juga, beliau mau ke Thailand juga, ada tugas di luar," kata Edy Nasution kepada Antara.
Baca juga:
Udara di Riau Menguning Akibat Kabut Asap, Jarak Pandang Hanya 500 Meter
Badan Meteorologi Asean Sebut Kabut Asap Mungkin Berasal dari Indonesia
Indonesia-Malaysia Kembali Berseteru karena Jerebu
Malaysia Liburkan 400 Sekolah karena Kabut Asap dari Indonesia
Kondisi Kabut Asap Pekat Selimuti Pekanbaru
8 Pelajar di Sekolah Abdurrab Riau Terserang ISPA Akibat Kabut Asap