BPS: Upah Riil Petani Turun 0,16 Persen di Maret 2019
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, upah nominal harian buruh tani dan bangunan pada Maret 2019 mengalami kenaikan di banding bulan sebelumnya. Namun, upah riil petani tercatat mengalami penurunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, upah nominal harian buruh tani dan bangunan pada Maret 2019 mengalami kenaikan di banding bulan sebelumnya. Namun, upah riil petani tercatat mengalami penurunan.
Upah nominal buruh atau pekerja itu sendiri adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Sedangkan upah riil buruh atau pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan atau upah yang diterima buruh atau pekerja.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2019 naik sebesar 0,17 persen dibanding upah buruh tani Februari 2019, yaitu dari Rp 53.781 menjadi Rp 53.873 per hari. Sedangkan, upah riil mengalami penurunan sebesar 0,16 persen dari Rp 38.622 menjadi Rp 38.622," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/4).
Sementara itu, upah nominal harian buruh bangunan tukang bukan mandor pada Maret 2019 naik 0,01 persen dibanding upah Februari 2019, yaitu dari Rp 88.628 menjadi Rp 88.637 per hari. Di mana upah riil mengalami penurunan sebesar 0,10 persen.
"Tentunya ini perlu menjadi perhatian karena kan akan berpengaruh ke daya beli," jelas Suhariyanto.
Kondisi serupa tidak terjadi untuk upah buruh informal lainnya, seperti upah buruh potong rambut wanita maupun pembantu rumah tangga. Kedua sektor buruh tersebut mengalami kenaikan baik untuk upah nominal maupun upah rill.
Rata-rata upah nominal buruh potong rambut wanita per kepala pada Maret 2019 dibanding Februari 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen, yaitu dari Rp27.511 menjadi Rp27.577.
"Sedangkan upah riil mereka pasa Maret 2019 dibanding Februari 2019 naik sebesar 0,13 persen, yaitu dari Rp 20.270 menjadi Rp 20.296," kata Suhariyanto.
Untuk upah nominal pembantu rumah tangga per bulan pada Maret 2019 dibanding Februari 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen, yaitu dari Rp 406.366 menjadi Rp 407.992. Upah riil mereka pada Maret 2019 dibanding Februari 2019 naik sebesar 0,29 persen, yaitu dari Rp 299.415 menjadi Rp 300.281.
(mdk/azz)