BUMN ini Ekspor 8 Kontainer Bahan Peledak ke Australia
Melalui Kementerian BUMN RI, pemerintah telah memberikan arahan bahwa BUMN harus dapat menjadi motor penggerak untuk menghasilkan devisa dan menjaga keseimbangan neraca perdagangan antar Negara. Produk Dahana, Cartridge Emulsion ini diproduksi di pabrik Dahana Subang yang akan dikirim ke perusahaan Johnex Explosives.
Produk-produk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penghasil bahan peledak PT Dahana (Persero) semakin dilirik oleh pangsa pasar mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan diekspornya bahan peledak ke Australia.
Melalui Kementerian BUMN RI, pemerintah telah memberikan arahan bahwa BUMN harus dapat menjadi motor penggerak untuk menghasilkan devisa dan menjaga keseimbangan neraca perdagangan antar Negara.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Apa yang ditemukan di Situs Bumiayu? Berbagai macam fosil ditemukan di sini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Operasi PT Dahana (Persero), Bambang Agung, saat menggelar acara pengiriman pertama ekspor Cartridge Emulsion ke Northern Territory, Australia. Acara pelepasan pengiriman Cartridge Emulsion ini dihelat di Kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana, Subang, Jawa Bara, hari ini.
"Bagi PT DAHANA sendiri, ekspor ini akan meningkatkan daya saing produk-produk bahan peledak DAHANA di pasar Australia, memperluas pasar dan sesuai dengan nilai budaya PT Dahana yaitu aliansi global dengan perusahaan-perusahaan mitra di Australia," terang Bambang Agung, Rabu (20/3).
Produk Dahana, Cartridge Emulsion ini diproduksi di pabrik Dahana Subang yang nantinya akan dikirim kepada perusahaan Johnex Explosives, Australia. Johnex Explosives melalui Letter of Intent (LoI) berencana setiap tahunnya akan membeli Cartridge Emulsion Dahana sebanyak lebih kurang 8 kontainer. Di mana pada pengiriman tahun 2019 ini, Cartridge Emulsion yang dikirim ke Australia adalah sebanyak 3 Kontainer atau sebanyak 37.500 Kg.
Dengan terjalinnya kemitraan dengan perusahaan di Australia, memungkinkan kedepannya Dahana memiliki peluang baru untuk memasarkan produk-produk Dahana lainnya untuk masuk ke Australia. General Manager Divisi Tambang Umum 2 PT Dahana (Persero), Abdul Haris Atbaro, mengutarakan optimismenya akan peluang tersebut.
"Ekspor ini salah satunya adalah peluang untuk mengekspor pentolite booster 150 gram sekitar 40.000 pcs per tahun dan non electric detonator sekitar 30.000 pcs per tahun," ujar Haris optimis.
Sementara itu, dalam sambutannya Ms. Heide Saenger, Compliance and Supply Chain Officer Johnex Explosive, Australia menyambut baik kerjasama ini. Dia mengucapkan terima kasih atas sambutannya dan berharap dapat bekerjasama lebih baik lagi.
PT Dahana (Persero) adalah BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak komersial dan pertahanan. Berkantor pusat di Subang, Jawa Barat, Dahana memiliki lini bisnis utama di bidang Drilling and Blasting, Explosives Manufacturing, Related Services dan Defence Related, Dahana melayani sektor usaha pertambangan umum, kuari dan konstruksi, minyak dan gas, serta bahan peledak pertahanan.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Jumlah Utang Terus Naik, Mampukah Indonesia Membayar?
Hingga Maret 2019, Baru Ada 314 SPBU Pertamina Terapkan Digitalisasi
Jokowi Minta Bank BUMN Bantu Petani Beli Mesin Pertanian
BNI Anggarkan Rp 400 Miliar untuk Corporate University di 2019
Pertamina Gandeng RNI dan PTPN III Dalam Penyediaan Bahan Baku Biofuel
Perluas Pasar Ekspor, Sarinah Incar Afrika Selatan dan Arab Saudi
PT Sarinah Incar Pendapatan RP 892 Miliar di 2019