Cerita Mendag Zulhas Belanja di Pasar Tanah Abang dan Kaget Harga Baju Mahal-Mahal, Baju Kaos Grosir Saja Rp100.000
Sambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
Kedatangan Mendag menjadi pusat perhatian para pengunjung pasar. Baru beberapa langkah memasuki area pasar suasana riuh menggelegar dari para pedagang memanggil Zulhas untuk mampir ke tokonya.
Cerita Mendag Zulhas Belanja di Pasar Tanah Abang dan Kaget Harga Baju Mahal-Mahal, Baju Kaos Grosir Saja Rp100.000
Cerita Mendag Zulhas Belanja di Pasar Tanah Abang dan Kaget Harga Baju Mahal-Mahal, Baju Kaos Grosir Saja Rp100.000
- 7 Ide Jualan di Momen Idul Adha Patut Dicoba, Tak Perlu Modal Besar
- Wanita Cantik Ini Dulunya Pembantu Gaji Rp20.000 per Hari, Kini Sukses Berbisnis dan Raup Rp100 Juta Pertama di Usia 21 Tahun
- Cara Mudah Cek Saldo Tapera Setelah Gaji Dipotong untuk Bayar Iuran
- Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Meteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) mengunjungi Pasar Tanah Abang Blok A pada hari ini, Kamis (14/3). Kunjungannya untuk meninjau aktivitas perdagangan dalam menyambut bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 2024.
Kedatangan Mendag menjadi pusat perhatian para pengunjung pasar. Baru beberapa langkah memasuki area pasar suasana riuh menggelegar dari para pedagang memanggil Zulhas untuk mampir ke tokonya.
Beberapa kali Zulhas mengajak ngobrol ibu-ibu yang ditemuinya. Ternyata banyak pengunjung yang datang dari daerah untuk memborong dagangan di pasar ini dengan harga grosir.
Zulhas lanjut menelusuri lantai LG Pasar Tanah Abang Blok A dan berbincang dengan para pedagang.
Di tengah kunjungan pasar, salah satu pedagang aneka kaos memanggil Zulhas untuk membeli dagangannya.
"ada baju pak Wowo pak, belanja sini Pak" kata pedagang.
Di tengah ricuh nya para pedagang yang terus memanggil, Zulhas melipir ke pedagang kaos tersebut dan menanyakan harganya.
"Berapa harga kaosnya?" tanya Zulhas.
"Borong pak, kasih Rp100.000 saja grosir," jawab pedagang tersebut.
Zulhas sedikit terkejut dengan harga kaos yang dipajang di depannya menyangkal harga tersebut.
"Kok Rp100.000 sih, biasanya Rp75.000, " kata Zulhas
"Rp75.000 enggak ada pak," imbuh pedagang.
Zulhas beralih pada model kaos lain. Dia menunjuk kaos putih yang terpajang di belakang pedagang.
"Ini yang putih putih berapa?" tanya Zulhas
"Rp200.000 pak," ucap pedagang
Zulhas kaget mendengar harga kaos putih yang di tunjuk ternyata harganya ratusan ribu.
"Hah? yang seratus mana, yang seratus saja deh" Zulhas beralih
"Ini yang Zara yang impor" ucap pedagang kaus tersebut.
"Jangan ada yang impor, cintai produk dalam negeri" celetuk salah satu petugas.
Penjual kaos pun mengeluarkan stok dagangannya, dia menunjukan satu persatu kaosnya. Zulhas memilih-milih kaos sambil menanyakan setiap harganya.
"Engga ada yang Rp70.000-an?" Tanya Zulhas sambil memegang kaosnya.
"Enggak ada pak" jawab pedagang.
Zulhas sempat keheranan mengetahui harga barang yang berada di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut, namun juga mengakui kualitasnya.
Beberapa kali memilih model baju, Zulhas memutuskan membeli kaos harga Rp100.000 sebanyak 5 potong kaos, total belanjaannya Rp500.000.
Sebelum beranjak, Zulhas mendoakan agar dagangan penjual kaos ini laris manis.
"Biar tambah laris, tambah laris tambah laris, tambah untung" ucap Zulhas.
Kemudian Zulhas melipir ke toko batik yang tidak jauh dari aneka toko kaos. Pedagang batik menawarkan batik dengan kualitas bagus pada Zulhas.
"Batik Pak Zul.. Batik" tawarnya
"Berapa harganya?" tanya Zulhas.
"(Sekitar) Rp400.000 pak," jawab pedagang .
Zulhas kembali terkejut dengan harga yang di tawarkan pedagang batik tersebut.
"Mahal banget," celetuk Zulhas.
Zulhas kembali terkejut dengan harga yang di tawarkan pedagang batik tersebut.
"Mahal banget," celetuk Zulhas.
"Bahan premis pak" saut pedagang.
"Premis itu di atas kris pak" tambahnya.
"Gimana rakyat pak, kalo pak menteri bilang mahal," celetuk salah satu orang yang berada di kerumunan.
Sambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
"Yaudah beli lima, campur-campur warnanya," pinta Zulhas.
Zulhas juga menanyakan asal muasal batik yang dijual pedagang tersebut, yang ternyata diproduksi sendiri oleh penjual batik tersebut.
"Kalau saya produksi sendiri, cuma jaitan Pekalongan, pak" jawab pedagang.
Zulhas mengapresiasi pedagang tersebut dengan kata luar biasa, setelah itu membayar baju batik yang dibeli nya.
"Jadi berapa harganya?" kata Zulhas.
"Jadi, Rp625.000 pak," jawab pedagang sambil membungkus daganganya.
Usai berkeliling bercengkrama dengan para pedagang, Zulhas langsung menuju loby timur Pasar Tanah Abang Blok A untuk melakukan konferensi pers bersama wartawan.