Cerita Pengusaha Kena Denda Pajak Rp7,1 Miliar
FCA menyatakan bahwa Kaarmann tidak melaporkan kewajiban pajak atas keuntungan modal yang belum dibayarnya.
Miliarder dan CEO perusahaan transfer uang Wise, Kristo Kaarmann dikenakan denda sebesar 350.000 pound, setara dengan sekitar USD 454.000 atau Rp7,1 miliar (berdasarkan kurs dolar AS yang diperkirakan di angka 15.769) oleh otoritas keuangan Inggris.
Melansir laman CNBC, Kaarmann yang mendirikan Wise pada tahun 2011 bersama Taavet Hinrikus, diperintahkan oleh Financial Conduct Authority (FCA) pada Senin, 4 November 2024, untuk membayar denda tersebut akibat pelanggaran terhadap peraturan perilaku manajer senior.
- Ditangkap, Perampok Agen Bank Pelat Merah yang Kenakan Seragam Polantas Ternyata Satpam
- Kisah Mantan Manajer Bank Pilih Banting Setir Jualan Gorengan, Kini Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah Per Hari
- Pecahkan Kaca Mobil, Uang Rp450 Juta untuk Bayar Rumah Sakit Raib Digondol Maling
- Kisah Pengusaha Percetakan di Jember Raup Omzet Rp400 Juta per Bulan, Rekrut Puluhan Tetangga jadi Karyawan Dadakan
FCA menyatakan bahwa Kaarmann tidak melaporkan kewajiban pajak atas keuntungan modal yang belum dibayarnya ketika ia menjual saham senilai 10 juta pound pada tahun 2017.
Regulator menemukan bahwa Kaarmann telah melanggar Aturan Perilaku Manajemen Senior 4, yang mewajibkan manajer senior untuk mengungkapkan informasi penting kepada FCA.
Hal ini terjadi setelah ia juga didenda sebesar 365.651 pound oleh HMRC pada tahun 2021 karena terlambat dalam menyerahkan laporan pajak untuk tahun pajak 2017/18.
Nama Kaarmann telah dimasukkan dalam daftar publik orang-orang yang mangkir dari kewajiban pajak oleh HMRC, dengan total kewajiban pajaknya mencapai 720.495 pound.
Berdasarkan informasi dari Forbes, kekayaan bersih Kaarmann diperkirakan mencapai USD 1,8 miliar.
FCA menegaskan bahwa antara Februari 2021 dan September 2021, masalah pajak ini sangat penting untuk menilai kelayakan Kaarmann sebagai direktur senior di perusahaan keuangan. Kaarmann dinilai tidak memperhatikan pentingnya isu ini dan gagal memberi tahu FCA meskipun sudah mengetahui masalah tersebut selama lebih dari tujuh bulan.
"Kami dan masyarakat mengharapkan standar tinggi dari para pemimpin perusahaan keuangan, termasuk kejujuran dan keterbukaan," ujar Direktur Eksekutif FCA, Therese Chambers.
Visi dan Misi Wise
Kaarmann menekankan pentingnya untuk tetap berpegang pada misi dan visi jangka panjang perusahaan Wise.
"Setelah beberapa tahun dan kerja sama penuh dengan FCA, kami telah menyelesaikan proses ini," ujarnya.
Dewan direksi Wise yang diketuai oleh David Wells menyatakan bahwa mereka sangat serius dalam memenuhi kewajiban regulasi yang ada. Mereka juga menemukan bahwa Kaarmann "layak dan pantas" untuk melanjutkan posisinya setelah dilakukan penyelidikan internal.
Denda yang Tidak Terlalu Besar
Denda yang dijatuhkan oleh FCA jauh lebih rendah dibandingkan dengan batas maksimum yang ditetapkan, yaitu sebesar 500.000 pound.
Kaarmann berhasil mendapatkan diskon sebesar 30 persen karena kesepakatannya untuk menyelesaikan masalah ini. Pengumuman mengenai denda tersebut muncul setelah Wise melaporkan adanya peningkatan 17 persen dalam pendapatan pokoknya, yang mencakup pendapatan lintas batas dan sumber pendapatan lainnya.
Wise menargetkan margin laba pokok sebelum pajak dalam rentang 13 persen hingga 16 persen dalam jangka menengah dan tidak perlu melakukan investasi tambahan untuk menurunkan harga. Analis dari bank investasi Peel Hunt juga telah meningkatkan proyeksi laba Wise dan menetapkan target harga sebesar 10 pound dengan rekomendasi "beli" untuk sahamnya.