Ciptakan SDM Unggul, Pemerintah Fokus Berantas Anak Stunting
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Stunting menjadi salah satu masalah yang menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM. Dia menyatakan, menyiapkan SDM berkualitas harus betul-betul dimulai dari akarnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Stunting menjadi salah satu masalah yang menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM.
"Yang lebih penting adalah bagaimana caranya adalah to identify the problem. How, adalah bagaimana caranya. Disinilah kita perlu untuk mendefinisikan bagaimana dari pembangunan SDM," kata Menkeu Sri Mulyani di Grand Sahid, Jakarta, Senin (14/1).
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Lusyana Jelita memulai karirnya? Penyanyi OM Adella yang sering menyanyikan lagu-lagu melankolis ini berusia 20 tahun sekarang, meskipun lahir pada tahun 2003.
-
Kapan sagu mutiara dianggap matang? Setelah direbus selama sekitar tujuh menit, kompor dimatikan, Diamkan sagu mutiara sejenak, paling lama satu menit. Setelah itu, sagu mutiara telah matang sempurna dan dapat disajikan.
Dia menyatakan, menyiapkan SDM berkualitas harus betul-betul dimulai dari akarnya. Yaitu sebelum bayi tersebut masih berada di dalam kandungan. "Tidak mungkin kita punya kesiapan tenaga kerja manusia apabila setiap anak yang lahir di Indonesia masih terancam berbagai macam kekurangan," ujarnya.
Dia menyinggung banyaknya anak di Indonesia terutama di daerah pelosok yang menderita stunting atau kekurangan gizi. Memerangi stunting menurutnya menjadi salah satu cara dalam rangka menyiapkan SDM yang berkualitas di masa depan.
"Apabila kita ingin menyiapkan tenaga kerja, kita tidak hanya untuk revolusi industri 4.0 tapi juga ingin mendapatkan tenaga kerja yang sehat, produktif, cerdas, maka investasinya harus mulai dari usia dini. Oleh karena itu pendidikan usia dini menjadi sangat penting bahkan pada saat ibu sedang hamil dan akan melahirkan, itu adalah fokus," ujarnya.
Hal tersebut, lanjutnya, telah menjadi indikator penting dalam membuat program untuk melawan stunting secara bersama-sama antar kementerian dan juga dengan pemerintah daerah.
"Bahkan sekarang indikator untuk mengurangi stunting sudah masuk di dalam indikator kemajuan daerah di mana kalau daerah mampu untuk mengurangi stunting kita memberikan insentif lebih besar kepada daerah tersebut. Ini semua artinya kita menggunakan semua insentif pada pembuat keputusan dan yang membuat program baik di pusat maupun di daerah agar memperhatikan aspek kualitas SDM sesuai dengan amanat konstitusi," tutupnya.
Baca juga:
Pernikahan Usia Dini Bisa Jadi Penyebab Utama Stunting
6 Kabupaten di Jatim Rawan Kasus Stunting
Puskapa UI Sebut Angka Stunting di Indonesia Mencapai 27 Persen
Hadir di acara Mak Ija, Mardani Ali Sera Singgung Masalah Stunting dan Ekonomi
Adu Gagasan Melawan Stunting
Kisah Anak Stunting di Indonesia
Hashim: Prabowo sudah lama peduli stunting, dulu namanya revolusi putih