Curhat pedagang harga garam naik dari Rp 2.000 jadi Rp 6.000/bungkus
Seorang pedagang, Ida (32) mengatakan, harga garam minggu lalu satu bungkus kecil 500 gram seharga Rp 5.000, dan hari Kamis ini mencapai Rp 6.000. Ida mengeluhkan persediaan garam yang sedikit dan harganya yang melonjak.
Harga garam dapur di pasar tradisional Jakarta Selatan naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 6.000 per bungkus (isi 500 gram), menyusul rencana pemerintah membuka impor garam sebanyak 75.000 ton untuk mengatasi kelangkaan.
Harga satu bal berisi 20 kotak garam dapur yang semula Rp 10.000, naik menjadi Rp 15.000. Kelangkaan garam menjadi salah satu penyebab naiknya harga garam dapur.
-
Kenapa kupat banyu pindang digemari warga Indramayu? “Warga di daerah pesisir itu memang suka makanan pedas, dan makanan-makanan khasnya kayak asin, pedas, ” kata penjual di kanal YouTube food vlogger tersebut.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa banyak warganet bercanda tentang harga bawang? Banyak warganet bercanda bahwa jika harga bawang naik, mungkin itu karena David Beckham yang menanamnya.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Sayuran apa saja yang bisa didapatkan dengan harga murah? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah sayur dengan harga murah namun memiliki manfaat kesehatan luar biasa.
Seorang pedagang, Ida (32) mengatakan, harga garam minggu lalu satu bungkus kecil 500 gram seharga Rp 5.000, dan hari Kamis ini mencapai Rp 6.000. Ida mengeluhkan persediaan garam yang sedikit dan harganya yang melonjak. "Garam sekarang sudah ganti harga tapi produknya tidak ada," kata Ida seperti ditulis Antara.
Pedagang sembako lainnya, Numi (47) juga mengeluhkan melonjaknya harga garam membuat pembeli jarang membeli garam. Selain itu, pemasok garam sudah berhenti mengirim ke pasar yang mengakibatkan langkanya produk.
Numi menambahkan harga garam meningkat setiap minggu. "Bulan lalu, Rp 2.000 per bungkus, minggu kemarin Rp 5.000, minggu ini Rp 6.000 per bungkus," Kata Numi.
Kelangkaan garam membuat beberapa pedagang tidak menjual garam akibat stok garamnya habis dan produsen garam belum juga mengirim persediaan garam.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membuka impor sebanyak 75.000 ton garam untuk mengatasi kelangkaan garam.
Pemerintah menjadwalkan mendatangkan 75.000 ton garam dari Australia untuk mengatasi kelangkaan produk ini setelah produksi dalam negeri mengalami penurunan akibat gangguan cuaca. Namun, sampai saat ini masih banyak pedagang di pasar mengeluhkan langkanya produk garam dan melonjaknya harga garam.
Kelangkaan garam juga dirasakan oleh pedagang di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat. Iis (46), salah seorang pedagang sembako di pasar tersebut mengatakan, harga garam yang biasa dijual Rp 2.000 per bungkus melonjak menjadi Rp 6.000 per bungkus (isi 500 gram).
Iis menambahkan selain harga garam, bahan-bahan pokok dapur seperti asam jawa harganya ikut naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000 per bungkus kecil, harga daun bawang minggu lalu Rp 12.000 mencapai Rp 15.000 per kilogram, dan seledri Rp 15.000 menjadi 20.000 per kilogram.
"Saya berharap pemerintah cepat mengatasi kelangkaan garam, kalau tidak rakyatnya tidak bisa makan garam," kata Iis.
Baca juga:
Cerita petambak garam di Takalar dulang untung di tengah kelangkaan
Ketum PKB sindir Susi: Kalau cuma impor garam, anak TK juga bisa
Harga garam di daerah naik hingga dua kali lipat
Polemik di balik impor 75.000 ton garam dari Australia di era Jokowi
Kadin harap impor garam tak dimanfaatkan para mafia