Daftar Startup Besutan Kemenperin Beri Solusi Manajemen Bisnis, Mulai Pajak Hingga Kuliner
Para startup ini ada yang menawarkan untuk memudahkan mengelola pajak, mencatat transaksi atau mempromosikan bisnis dan lain sebagainya.
Para startup pemenang Startup4Industry 2024 menawarkan solusi digital yang memudahkan UMKM dalam mengelola bisnis dan meningkatkan daya saing.
Startup4Industry adalah program pembinaan startup berbasis teknologi yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian dengan tujuan untuk menjembatani permasalahan industri dengan solusi dari startup. Para startup ini ada yang menawarkan untuk memudahkan mengelola pajak, mencatat transaksi atau mempromosikan bisnis dan lain sebagainya.
- Setelah Laku Rp 57 Triliun, Pendiri Startup ini Menyesal Jual Perusahaannya
- Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Kolaps, Tidak Mampu Bertahan dari Dampak Ekonomi Global
- Perusahaan Startup Mobil Listrik Ini Bangkrut, Tak Tahan dari Gempuran Ekonomi Global
- Pengusaha Indonesia Diajak Ikut Pameran Industri Kaca Terbesar Dunia, Catat Tanggalnya
Salah satunya, PT Aneka Solusi Pajak (Tax Point) yang didirikan oleh alumni-alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Tax Point mengembangkan platform berbasis teknologi untuk memudahkan masyarakat dalam mengelola kewajiban perpajakan mereka.
"Kami hadir untuk menyelesaikan masalah pajak dengan teknologi, kami menyediakan layanan konsultasi pajak seperti marketplace, di mana masyarakat dapat mengakses konsultasi dengan harga kompetitif," ungkap CEO Tax Point, Khrisna Ariyudha.
Selain itu, Tax Point juga mengembangkan Tax Expert AI, sebuah platform yang dapat menjawab pertanyaan perpajakan secara cepat dan akurat.
"AI ini dilatih dengan data dan soal-soal perpajakan, sehingga dapat memberikan jawaban yang tepat dan relevan dengan konteks perpajakan di Indonesia," jelas Khrisna.
Dalam rangka mendukung program Startup4Industry 2024, Tax Point meluncurkan Eling, sebuah platform manajemen dan supervisi pajak berbasis AI yang dirancang khusus untuk UMKM dan perusahaan di Indonesia.
"Eling memudahkan pengguna dalam memonitor, mengelola, dan merencanakan kewajiban pajak mereka," kata Khrisna. "Dengan Eling, kami membantu IKM dalam mengimplementasikan kebutuhannya dalam memetakan transaksi, menghitung estimasi pajak terutang, dan memanfaatkan insentif pajak yang sesuai dengan jenis bisnis mereka."
Khrisna mengungkapkan dampaknya memang bukan langsung meningkatkan pendapatan, namun Tax Point bisa mencetak pengusaha yang siap kena pajak karena transaksi kena pajaknya terpetakan sehingga pengusaha akan menjadi lebih percaya diri untuk menaikkan kelas jadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).
“Ketika perusahaan diperiksa sama kantor pajak karena permohonan mau naik PKP mereka sudah siap hingga bisa ada tax saving juga, dimana menghindari denda-denda yang sebenarnya unlimited akibat telat lapor atau tidak lengkap dengan disebut kealpaan. Kami ingin membantu UMKM dan perusahaan di Indonesia untuk taat pajak dan terhindar dari sanksi hanya dengan langganan mulai Rp650ribu per bulan," kata Khrisna.
Startup Lainnya
Selain itu, PT Sopwer Teknologi Indonesia (Sopwer) hadir sebagai penyedia solusi ERP (Enterprise Resource Planning) yang dirancang khusus untuk membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.
Berdiri sejak tahun 2021, Sopwer menawarkan sistem terintegrasi yang memudahkan pengusaha dalam memonitor seluruh aktivitas bisnis, mulai dari penjualan, pembelian, produksi, hingga pengelolaan gudang.
"Dengan Sopwer, semua data dan informasi terintegrasi dalam satu platform, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dan mencegah kesalahan akibat data yang terpisah-pisah," jelas Ramdani, CEO & Founder Sopwer.
Sopwer telah membantu berbagai UMKM dari berbagai sektor, mulai dari tekstil, distribusi, e-commerce, hingga fashion.
PT Sasana Solusi Digital (Tantri) juga hadir sebagai solusi digital bagi bisnis kuliner di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2019, Tantri telah membantu lebih dari 70 merchant, bahkan hingga ke Papua dan Kalimantan, dalam mengelola operasional bisnis mereka.
"Tantri dirancang untuk dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan setiap bisnis," ungkap Elsa Nurrachmat, Business Manager Tantri.
Salah satu pencapaian terbaru Tantri adalah keberhasilannya dalam menembus pasar internasional dengan implementasi di Korea.
"Sistem kami telah disesuaikan dengan mata uang dan sistem pembayaran di Korea," jelas Elsa.
Melalui program Startup4Industry, Tantri berhasil membantu Pempek Balap, mitra IKM mereka, dalam meningkatkan efisiensi dan omzet.
"Sebelumnya, Pempek Balap membutuhkan waktu 12 jam untuk menyatukan laporan keuangan dari setiap cabang. Dengan Tantri, mereka dapat membuat laporan keuangan real-time hanya dalam 10 menit," ujar Elsa.
Tak hanya itu, Tantri juga berperan dalam meningkatkan omzet Pempek Balap hingga 56 persen, melampaui target awal sebesar 20 persen. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Tantri bukan hanya sekedar aplikasi kasir, tetapi juga mitra strategis bagi bisnis kuliner dalam meningkatkan pertumbuhan dan ekspansi dengan digital marketing yang menjadi keunggulan Tantri.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengapresiasi para pelaku startup yang mendapatkan penghargaan Startup4Industry 2024.
"Melalui berbagai inovasi dan karya yang diwujudkan, saya sangat optimis dengan masa depan Indonesia. Karena melalui berbagai karya startup, serta kolaborasi antar sektor ekonomi yang kuat kita bisa melihat berbagai jawaban atas tantangan ketahanan pangan, teknologi, sustainability dan juga lapangan pekerjaan yang inklusif untuk Indonesia yang lebih baik,” ungkap Reni.