Dampak kasus ijazah palsu, pengusaha tak lirik lulusan Indonesia
Ijazah dan gelar jangan lagi jadi acuan, melainkan ilmu dan wawasan yang perlu dikejar.
Publik tengah dihebohkan dengan terkuaknya kasus ijazah palsu yang menyeret sejumlah nama mulai dari anggota DPR sampai pejabat negara. Nama salah satu menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK pun dituding mendapatkan gelar dari ijazah palsu.
Kasus ini bisa menurunkan tingkat kepercayaan dari dunia usaha terhadap lulusan Indonesia. Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto menilai, adanya ijazah palsu membuat citra pendidikan Indonesia semakin tercoreng. Karena pada akhirnya industri atau pengusaha bisa tidak melirik lulusan dari Indonesia.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang dilakukan Inul Daratista saat mudik ke Pasuruan? Tak hanya sekadar pulang untuk bertemu keluarga besar, Inul juga melakukan aksi berbagi bingkisan Lebaran kepada tetangga sekitar.
-
Bagaimana Kelurahan Sadar Hukum di DKI Jakarta diwujudkan? Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,"
-
Dimana Ganjar Pranowo memberikan pernyataan larangan menahan ijazah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
"Ini sangat memprihatinkan, situasi yang terakhir ini. Saya kira memang harus ada upaya penertiban, kalau tidak ini akan mencederai ya persepsi daripada ijazah yang dimiliki dari perguruan tinggi di Indonesia," ungkapnya di kantornya, kawasan Jakarta Selatan, Kamis (4/6).
Dia mengharapkan, pemerintah serius menindaklanjuti kasus ini. Caranya dengan pencegahan dan penindakan secara tegas terhadap pelaku praktik curangan ini. Sehingga oknum-oknum yang melakukannya dapat menerima efek jera.
Terlepas dari itu, Suryo melihat perlunya mengubah paradigma di masyarakat. Ijazah dan gelar jangan lagi jadi acuan, melainkan ilmu dan wawasan yang perlu dikejar.
"Saya sedih kadang-kadang, karena yang dikejar itu hanya ijazah daripada kemampuan dari seseorang. Saya pikir ada hikmahnya juga, kejadian ini sehingga bisa meningkatkan pengawasan dan kualitas dan kredibilitas dari lulusan universitas kita," tutupnya.