Daur Ulang Jadi Solusi Penanganan Sampah Plastik
Pengelolaan sampah plastik merupakan langkah yang tepat karena plastik adalah objek diam yang tidak punya kaki untuk berpindah tempat atau berniat mencemari lingkungan.
Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi), Christine Halim menyebut bahwa penanganan sampah plastik secara nasional dapat diatasi dengan baik, jika program waste manajemen atau pengelolaan sampah plastik dapat diterapkan secara masif.
Christine mengatakan, kebijakan pelarangan plastik perlu ditinjau ulang karena aturan tersebut bukan satu-satunya penyelesaian masalah plastik.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Bagaimana sampah plastik dari supermarket dapat mencemari lingkungan? Banyak pembeli yang juga menggunakan kantong plastik untuk membawa barang-barang belanjaan mereka, menambah jumlah limbah plastik yang akhirnya sulit didaur ulang.
-
Kenapa pencemaran lingkungan oleh sampah plastik menjadi masalah serius bagi Indonesia? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
"Kebijakan pelarangan tidak dipertimbangkan dampak holistik dengan kajian keilmuan yang telah dipublikasikan," kata Christine di Jakarta.
Menurutnya, pengelolaan sampah plastik merupakan langkah yang tepat karena plastik adalah objek diam yang tidak punya kaki untuk berpindah tempat atau berniat mencemari lingkungan. "Diperlukan program edukasi dan budaya di masyarakat untuk pengumpulan, pemilahan dan pembuangan sampah plastik pada tempatnya," papar Christine.
Sementara Ketua Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Pris Polly Lengkong mengatakan, ada 3,7 juta orang di 25 provinsi bergantung pada sampah plastik dan sampah daur ulang lain dalam mencari nafkah.
"Pengurangan atau pelarangan plastik sudah pasti akan mengurangi pendapatan pemulung. IPI mengharapkan adanya sirkulasi ekonomi daur ulang ditingkatkan, khusus nya pada kantong plastik kresek agar ada peningkatan pendapatan pemulung," ujar Polly.
Selain itu, Polly juga menilai adanya pemberlakuan kantong plastik kresek tidak gratis di supermarket atau minimarket hanya menguntungkan pihak penjual plastik, tetapi di sisi pemulung pendapatannya tidak mengalami kenaikan.
"Pemerintah seharusnya memberlakukan harga daur ulang ditingkatkan, agar makin semangat pemulung untuk mencari kantong kresek supaya dapat meningkatkan pendapatan pemulung. Sehingga dapat sejahtera dan hidup layak seperti manusia merdeka," tuturnya.
Baca juga:
Menteri Sri Mulyani Ingin Kemenkeu Bebas Sampah Plastik Untuk Jadi Contoh Masyarakat
Gelar Bazar Ramadan, Warga Klaten & Komunitas Peduli Sungai Kampanye Puasa Plastik
Minimarket Sampah Bisa Jadi Solusi Atasi Sampah Plastik
PAUD Fitri Al Islami di Medan Dibayar dengan Sampah
Pemkab Garut Kewalahan, Warga Diminta Bakar Sampah
Rumah-rumah yang Rusak Pasca Banjir Melanda Kramatjati