Dinas Lingkungan Hidup Cek Kesiapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Sentul City
Bekerjasama dengan PT Xaviera Global Synergy, perusahaan pengolahan sampah tepat guna, pengembang perumahan elite di kawasan Sentul ini memastikan tak ada lagi sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor melakukan tinjauan lapangan untuk mengecek kemajuan pembangunan Sentul City Recycle Center (SCRC). Ini merupakan sebuah tempat pengolahan sampah terpadu di Desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor Jumat (15/3). Rencananya, SCRC bakal diresmikan Bupati Bogor tanggal 27 Maret 2019. Pengecekan langsung dilakukan Kepala DLH Kabupaten Bogor Panji Ksatriadi, di dampingi Kepala Bidang Pengolahan Sampah DLH Atis Tardiana.
"Saya mau lihat kesiapan Sentul City melakukan pengolahan sampah terpadu dengan menggunakan teknologi tepat guna," kata Panji dalam keterangan persnya di Jakarta.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Kenapa membakar sampah plastik berbahaya bagi kesehatan? Membakar sampah plastik dapat mencemari udara dengan zat-zat berbahaya, seperti karbon monoksida, dioksin, furan, dan volatil. Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kanker, kecacatan janin, gangguan hormon, dan gangguan pernapasan.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
Panji melihat, kemajuan pembangunan SCRC sangat signifikan. Dia yakin pembangunan SCRC selesai sesuai rencana. "Agar anda tahu ini yang pertama di Kabupaten Bogor pengembang perumahan yang mau mendirikan tempat pengolahan sampah terpadu," terangnya.
Hal senada diungkapkan Kabid Pengolahan Sampah DLH Atis Tardiana. Dia melihat kualitas bangunan yang tengah dikerjakan sangat kokoh. "Lantai sudah di beton. Jadi sangat kuat sekali," paparnya.
Bekerjasama dengan PT Xaviera Global Synergy, perusahaan pengolahan sampah tepat guna, pengembang perumahan elite di kawasan Sentul ini memastikan tak ada lagi sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS). Diprediksikan SCRC bakal beroperasi April 2019 mendatang dan pengoperasian perdana direncanakan oleh Bupati Bogor Ade Yasin.
"Kita sistemnya zero waste. Sampah berakhir dan selesai di tempat pengolahan kita," jelas CEO PT Xaviera Global Synergy, Wilda Yanti.
Wilda menjelaskan, Tempat Pengolahan Sampah Tepat Guna di bangun di atas lahan 5 hektare. Untuk tahap pertama, lahan yang akan dimanfaatkan seluas 1,4 hektar di mana di dalamnya dibangun bangunan inti untuk mesin pengolaan sampah, gudang, parker, green house dan kantor. Sisanya akan direncanakan akan dibangun pusat pengembangan pertanian terpadu.
"Kami memiliki dua teknologi tepat guna yakni NatureXa Biotechno yakni mesih pengolahan sampah menggunakan teknologi tepat guna dan NatureXa Bioaktivator untuk mengolah sampah menggunakan mikro biologi," paparnya.
Untuk jenis-jenis mesin yang dioperasikan, kata Wilda banyak macamnya antara lain mesin pengomposan, mesin pakan ternak, mesin pengolah plastik dan mesin-mesin lain yang sesuai dengan jenis sampahnya.
Sebelum operasi pada April 2019 mendatang, Wilda sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada stakeholder Sentul City. Sosialisasi dan edukasi dimaksudkan agar masyarakat di Sentul City sudah mulai memilah sampah dari sumbernya. Masyarakat diajarkan bagaimana memilah sampah organik, non organik, sampah B3, sampah elektronik dan sampah residu.
"Sistem kami bukan hanya mampu mengolah sampah organik dan non organik, tapi juga sampah jenis lain seperti B3, sampah elektronik dan residu," paparnya.
Sosialisasi dan edukasi tak hanya di lakukan ke masyarakat yang tinggal di kawasan perumahan elite Sentul City. Kata Wilda, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan edukasi ke warga masyarakat di sembilan desa yang ada di Kecamatan Babakan Madang. "Sekarang kita sudah jalan di empat desa. Kita ajak warga desa mengolah sampah secara berkelompok. Kita juga dorong pendirian koperasi yang bisa menampung hasil olahan sampah yang bernilai ekonomi," terangnya.
Selain membina masyarakat di sembilan desa di Kecamatan Babakan Madang, pihaknya juga membina para pemulung. Menurut Wilda, selama ini pemulung diberikan waktu dua hingga tiga jam masuk ke cluster-cluster perumahan untuk mengambil sampah yang mereka butuhkan.
"Nanti kan semua sampah warga di olah. Nah, mereka kita rekrut bekerja di kita. Tugasnya memilih sampah. Ada mungkin sekitar 20 an pemulung yang akan kita rekrut untuk memilah sampah di tempat kita," paparnya.
Baca juga:
Warga Burangkeng Ancam Adang Truk Sampah ke TPA, Sampah Kian Menggunung
Sampah Rumah Tangga Menumpuk di Kali Baru Cibinong
Saat Timbunan Sampah Ganjal 26 Kapal Pesiar Batal Pelesiran ke Lombok
Setiap Hari 800 Ton Sampah Penuhi Sleman, Didominasi Plastik dan Popok
Aksi Agresif Qantas Wujudkan Ambisi Jadi Maskapai Paling Minim Sampah di Dunia
Aceh Bersih, Satpol PP Sidang di Tempat Warga Buang Sampah Sembarangan