Dirut Bulog Minta Maaf soal Warga Terima Bantuan Beras Tak Layak Konsumsi
Perum Bulog menegaskan komitmennya untuk bekerja secara all out atau habis-habisan untuk menyukseskan Program Bantuan Beras PPKM yang ditujukan untuk 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso angkat suara terkait banyaknya insiden warga yang menerima beras tidak layak konsumsi. Dia menyatakan, Pihak Bulog sendiri sudah merespon dengan cepat dan menetapkan langkah-langkah penyelesaian dengan menarik dan menggantinya dengan beras berkualitas baik sesegera mungkin.
"Kalaupun ada warga yang sempat menerima beras yang betul-betul berasal dari Bulog dengan kondisi tidak layak, Kami, Perum Bulog meminta maaf dengan setulusnya," katanya melalui siaran pers, Senin (9/8).
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Bansos beras apa yang dihentikan penyalurannya? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Apa itu Babancong? Babancong jadi bangunan bersejarah khas Garut. Kisah Bangunan Babancong, Jadi Podium Bersejarah Khas Garut Warisan sejarah banyak macamnya. Ada yang berupa tradisi, kuliner sampai bangunan seperti Babancong. Mendengar namanya, mungkin sedikit asing di telinga. Namun jangan salah, jika sebenarnya Babancong menjadi ikon khas Kabupaten Garut.
-
Apa itu Burgo? Makanan khas Palembang itu bernama Burgo. Makanan ini termasuk dalam kategori makanan ringan dan bukan makanan utama.
-
Kenapa BULOG memberikan sanksi tegas kepada oknum buruh dan kepala gudang yang terlibat? Manajemen Bulog berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat. Oleh sebab itu menyikapi video tentang oknum buruh yang banyak beredar tersebut Manajemen Bulog langsung bergerak cepat menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.
Perum Bulog menegaskan komitmennya untuk bekerja secara all out atau habis-habisan untuk menyukseskan Program Bantuan Beras PPKM yang ditujukan untuk 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia secara maksimal dan memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik bagi rakyat.
"Tidak ada niatan dari Perum Bulog sama sekali untuk mengecewakan warga penerima bantuan beras PPKM. Sama sekali tidak pernah terlintas,” ujarnya.
"Kami bekerja betul-betul untuk membantu rakyat dan tidak ada kepentingan yang lain. Titik. Itu saja perjuangan Bulog. Kami berfokus pada solusi untuk menyelesaikan masalah. Beras yang rusak segera diganti dengan beras baru dan berkualitas baik," tambah mantan Kepala Bareskrim Polri itu.
Budi Waseso juga menyatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dengan program bantuan beras PPKM, mulai dari Kementerian Sosial selaku pemberi tugas, PT Pos Indonesia, selaku transporter, pemerintah daerah , aparat kepolisian dan TNI, termasuk juga Satgas Pangan.
Pengawasan
"Pengawasan luar dan dalam dan kerjasama terus ditingkatkan termasuk upaya menekan faktor-faktor yang berada di luar kendali manusia seperti cuaca maupun potensi kejahatan lainnya. Tim lapangan kami selalu berupaya merespon cepat semua insiden yang terjadi dan melakukan pergatian beras dalam 1×24 jam," tambah Budi Waseso.
Budi Waseso berharap kepada seluruh pihak yang terlibat untuk bekerjasama dalam menyukseskan program ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh seluruh masyarakat dan warga penerima bantuan beras PPKM.
Adapun realisasi penyaluran Bantuan Beras PPKM untuk tahap I kepada 20 juta Keluarga Penerima Manfaat ini sudah hampir mencapai 100 persen di seluruh Indonesia. Sebagian besar Kabupaten/Kota sudah rampung mendistribusikan dan sisanya diperkirakan 1-2 hari ini akan selesai semuanya.
(mdk/idr)