DPR sebut birokrasi buruk buat peringkat investasi energi terpuruk
Saat ini posisi Indonesia tercecer di peringkat 113 dari total 126 negara dalam hal iklim investasi energi.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Dito Ganinduto mengungkapkan saat ini iklim investasi di sektor energi masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Saat ini posisi Indonesia tercecer di peringkat 113 dari total 126 negara dalam hal iklim investasi energi.
"Realitanya iklim kita 13 dari bawah, tentunya ini bukan hal yang bagus" ujar Dito saat di Jakarta, Sabtu (27/2).
Menurut dia, buruknya iklim investasi energi di Tanah Air disebabkan oleh banyaknya peraturan yang masih tumpang tindih. Maka dari itu, pihaknya saat ini tengah meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tidak mempersulit birokrasi yang selama ini dinilai berbelit-belit.
"Iklim investasi, kemudian daerah, kemudian lahan. Kita sudah minta peraturan untuk dikurangi. Kita minta (target) dinaikkan terus apalagi sekarang harga minyak lagi turun kalau enggak bisa menggaet investasi kan akan sulit," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Dito, pemerintah diminta untuk bisa bersinergi dengan pemerintah daerah. Dengan sinergi tersebut diharapkan bisa mendongkrak posisi Indonesia yang saat ini berada di posisi bontot dalam iklim investasi energi dunia.
"Pemerintah daerah saat ini dinilai memiliki peran penting mengingat sumber energi di Indonesia sebagian besar berada pada daerah-daerah di luar Pulau Jawa," tukasnya.
Baca juga:
BKPM sebut BUMN gas Korsel rencana investasi Rp 15,2 triliun
Di depan investor, Wapres JK paparkan masalah ekonomi RI saat ini
'Investasi Rp 5 triliun batal karena anak emaskan Garuda Indonesia'
Risma: 92 persen pertumbuhan investasi di Surabaya berasal dari UKM
Bertemu Jokowi, perusahaan fashion Swedia siap tambah gerai baru
Ini tips jadi investor pasar modal ala Giring Nidji
Kisah Giring Nidji rencanakan keuangan masa depan di bursa saham
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disepakati DPR dan Pemerintah untuk tahun 2025? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).