Dua Obligor Penuhi Panggilan Satgas BLBI, Punya Utang Rp2,7 Triliun
Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat DJKN Kementerian Keuangan, Tri Wahyuningsih Retno Mulyani menyampaikan, obligor pertama atas nama Kwan Benny Ahadi menghadiri panggilan Satgas BLBI secara virtual.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan melaporkan bahwa dua obligor penerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) telah memenuhi panggilan dari Satgas BLBI pada Kamis (9/9). Jika ditotal, kedua obligor tersebut memiliki utang sekitar Rp2,769 triliun atas dana BLBI.
Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat DJKN Kementerian Keuangan, Tri Wahyuningsih Retno Mulyani menyampaikan, obligor pertama atas nama Kwan Benny Ahadi menghadiri panggilan Satgas BLBI secara virtual. Yang bersangkutan tercatat memiliki utang Rp157.728.072.143,47 atau sekitar Rp157 miliar.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana caranya aset BLBI dimanfaatkan? Aset-aset sitaan itu diberikan kepada Mahkamah Agung, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Intelijen Negara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Ombudsman RI.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Apa itu UTBK? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
"Kehadiran melalui video conference, dari Kedutaan Besar RI di Singapura," jelas Tri Wahyuningsih dalam keterangan tertulis, Kamis (9/9).
Obligor selanjutnya hadir memenuhi panggilan secara fisik di Gedung Syafrudin Prawiranegara Lantai 4 Utara, Kementerian Keuangan atas nama Ronny HR dari PT Timor Putra Nasional (PT TPN). Yang bersangkutan tercatat memiliki utang lebih dari Rp2,6 triliun, atau setara Rp2.612.287.348.912,95.
Ada yang Mangkir
Selain keduanya, Satgas BLBI pada Kamis ini juga memanggil Setiawan Harjono dan Hendrawan Harjono. Keduanya dipanggil dalam rangka PKPS Bank Aspac, namun tidak hadir.
Adapun jumlah utang keduanya kepada negara tercatat lebih dari Rp3,5 triliun, atau setara Rp3.579.412.035.913,11.
Satgas BLBI pada hari ini pun memanggil debitur atas nama PT Era Persada, yang memiliki jumlah utang Rp130.570.056.944,80 namun tidak hadir secara fisik maupun virtual.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)