Fakta Mengejutkan soal Pengangguran di Indonesia, Termasuk Banyak Sarjana Tak Bekerja
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah mengakui bahwa menurunkan angka pengangguran di Tanah Air tidak mudah. Sebab sekarang tantangannya yakni angkatan kerja merasa kehilangan harapan untuk bekerja.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia hingga Agustus 2022 sebanyak 8,42 juta orang. Jumlah ini mengalami penurunan 0,02 juta orang jika dibandingkan dengan jumlah pengangguran di bulan Februari 2022.
Angka pengangguran di Indonesia memang sempat naik menjadi 7,2 persen di tahun 2021 karena pandemi Covid-19. Namun, dalam waktu satu tahun pemerintah telah berhasil menurunkan angka pengangguran ke level 5,82 persen atau sekitar 8,4 juta orang.
-
Apa yang sedang dimatangkan oleh Kemnaker? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan PMI antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa kerja sama antara Kemnaker dan Kadin dianggap penting? MoU tentang dua hal ini sangat penting mengingat Kemnaker dan Kadin memiliki ranah tugas yang hampir sama, yakni menciptakan ekosistem ketenagakerjaan dengan sebaik-baiknya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah mengakui bahwa menurunkan angka pengangguran di Tanah Air tidak mudah. Sebab sekarang tantangannya yakni angkatan kerja merasa kehilangan harapan untuk bekerja.
"Tantangan hopeless of job cukup tinggi. Mereka sudah tidak punya harapan lagi," kata Ida dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).
2,8 Juta Pengangguran Kehilangan Harapan Kerja
Menaker ida Fauziah menuturkan, sepertiga pengangguran di Indonesia sekarang ini berada dalam fase tidak memiliki harapan untuk bisa bekerja. "Dari 8,4 juta pengangguran, 33,45 persen mengalami hopeless of job," kata dia.
Artinya, sebanyak 2,8 juta pengangguran terjebak dalam hopeless of job. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar mereka masih berpendidikan rendah.
"2,8 juta pengangguran mengalami situasi tersebut. Itu 76,96 persen berpendidikan rendah," kata dia.
Sehingga, tingkat pendidikan rendah ini terbukti menjadi penyebab para angkatan kerja tidak memiliki harapan mendapatkan pekerjaan yang layak. Artinya mereka kehilangan harapan untuk bersaing di pasar kerja.
"Ini mengindikasikan mereka kehilangan harapan memiliki pekerjaan karena tingkat pendidikan tidak mampu menyiapkan mereka untuk masuk di pasar kerja," kata dia.
Sarjana Jadi Paling Banyak Menganggur
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah mengatakan, tingkat pengangguran di Indonesia dominasi oleh kelompok usia muda yang telah menyelesaikan pendidikan SMA, SMK, Diploma hingga S1. Artinya angkatan kerja yang terserap ini mereka yang pendidikannya hanya tamatan SMP ke bawah.
"Ironi yang bekerja adalah saudara-saudara kita yang tingkat pendidikannya SMP ke bawah," kata dia.
"Sementara yang nganggur didominasi yang tingkat pendidikannya lebih baik SMA, SMK, Diploma dan S1," sambung Ida.
Di sisi lain, jika dilihat berdasarkan wilayah perkotaan dan pedesaan, terjadi paradoks. Kondisinya tidak linear dengan kondisi kemiskinan di pedesaan. "Yang nganggur lebih banyak di kota tapi kemiskinan lebih banyak di desa," kata Ida.
Penyebab Sarjana Banyak Menganggur
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan, Adi Mahfudz Wuhadji meminta pemerintah, termasuk perguruan tinggi agar membekali mahasiswa dengan kemampuan dasar masuk dunia kerja.
Adi menjelaskan, kemampuan dasar ini yang kerap luput dalam pembekalan mahasiswa, di luar dari kemampuan teknikal sesuai dengan jurusan kuliahnya. Sebagai contoh, kemampuan dalam berperilaku untuk memanfaatkan skill yang dimiliki.
"Anak-anak kita itu siap latih, bukan siap kerja. Persepsi itulah yang harusnya kita bangun bersama. Makanya perlu kita ketahui bersama kenapa adik-adik banyak nganggur, karena orientasinya hanya diklasifikasi usaha besar-menengah yang jumlahnya hanya 29.000 saja," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Panja Komisi X DPR RI, Selasa (17/1).
Dengan minimnya pembukaan kerja di sektor formal itu, maka diperlukan kemampuan khusus mahasiswa. Di sisi lain, mahasiswa yang akan lulus pun diharapkan bisa menyasar ke sektor-sektor yang lebih luas.
Dalam hal ini adalah sektor UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional. Sektor ini punya peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak ketimbang sektor formal.
(mdk/idr)