FOTO: Ide Kreatif Warga Trenggalek Memanfaatkan Kotoran Sapi untuk Diubah Menjadi Bahan Bakar Biogas Pengganti Elpiji
Warga di Desa Dompyong, Trenggalek menggunakan energi biogas yang berasal kotoran sapi.
Sekitar ada 70 kepala keluarga di Desa Dompyong menggunakan bahan bakar biogas dari kotoran sapi
FOTO: Ide Kreatif Warga Trenggalek Memanfaatkan Kotoran Sapi untuk Diubah Menjadi Bahan Bakar Biogas Pengganti Elpiji
Seorang warga di Desa Dompyong, Trenggalek, Jawa Timur memiliki ide kreatif untuk menciptakan bahan bakar biogas untuk memasak.
Bahan bakar itu diciptakan dari pemanfaatan kotoran sapi yang mereka ternak.
Sekitar ada 70 kepala keluarga di Desa Dompyong memanfaatkan kotoran sapi perah untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif yakni biogas.
Untuk menciptakan biogas, warga mengambil dan memasukkan kotoran sapi perah ke dalam sebuah reaktor agar menghasilkan biogas sebagai pengganti gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga.
Hasilnya warga dapat memasak nasi dengan menggunakan energi yang berasal dari biogas tersebut di Desa Dompyong.
Untuk diketahui, biogas kotoran sapi merupakan jenis bahan bakar terbarukan yang berasal dari hasil penguraian kotoran sapi.
Biogas juga dapat terbentuk dari penguraian sampah organik. kotoran hewan maupun sisa makanan.
- FOTO: Kreativitas Warga Pancoran Ciptakan Biogas dari Kotoran Sapi
- FOTO: Mengenal Desa BRILIan Trawas: Giat Pelaku UMKM Terus Tumbuh Berkat Inovasi dan Kreativitas Warga
- Pria Sragen Ciptakan Inovasi Biogas Kemasan Kaleng, Berikan Keuntungan Bagi Peternak
- FOTO: Kreativitas Warga Penggilingan-Cakung Menyulap Barang Bekas Jadi Gapura 17 Agustus
Adapun cara pembuatan bisa melalui langkah-langkanya yang dikutip dari situs sumbarprov.go.id dengan menscroll di bawah ini :
Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester
Pertama
Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
Kedua
Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
Ketiga
Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
Keempat
Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
Kelima
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.