Hari ini, IHSG dan Rupiah kompak menguat saat penutupan perdagangan
IHSG hari ini ditutup menguat 49,18 poin atau 0,95 persen pada level 5.215,26 poin.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup menguat 49,18 poin atau 0,95 persen pada level 5.215,26 poin. Indeks LQ45 juga positif 1,34 persen pada 902,83 poin.
Di bursa regional, bursa Nikkei ditutup turun 0,49 persen pada level 17.280,48 poin. Hang Seng positif 1,68 persen pada level 24.352,58 poin. Shanghai naik 4,74 persen pada level 3.323,61 poin.
Bursa-bursa di Eropa dibuka beragam. FTSE menguat 0,61 persen, DAX terkoreksi 0,20 persen dan CAC melemah 0,14 persen. Rupiah terapresiasi 102 poin pada Rp 12.557 per USD.
Analis saham Ascend, Agus Santoso, mengatakan IHSG reli menjelang akhir penutupan. Hal ini dikarenakan pengumuman bank sentral Eropa yang akan melakukan program quantitative easing.
"Sementara bank sentral Jepang yang juga melakukan hal sama justru direspon negatif perdagangan saham di negara tersebut dengan penurunan sektor elektronik dan otomotif," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/1).
Sementara itu, bursa China kembali menguat hampir 5 persen dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap tumbuh seperti tahun lalu di tengah perlambatan ekonomi global. Di tempat lain, bursa Eropa dibuka beragam dengan koreksi pada beberapa saham unggulan di daratan Eropa.
Pada pasar Indonesia sendiri tercatat sebanyak 5,21 lembar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,31 triliun dengan investor asing mencatatkan penjualan bersih sebanyak Rp 338 miliar. Kenaikan IHSG ditopang oleh sektor aneka industri dan konsumer yang menguat sementara sektor tambang dan industri dasar ditutup negatif.
Saham-saham yang menjadi pendorong pergerakan IHSG secara rata-rata tertimbang diantaranya saham Unilever Indonesia (UNVR) menguat 5,12 persen ditutup pada level Rp 35.950, saham Astra Internasional (ASII) yang naik 3,02 persen pada harga Rp 7.675, saham Indofood (ICBP) yang naik 8,21 persen pada harga Rp 14.500, saham Bank Mandiri (BMRI) menguat 2,09 persen ditutup pada harga Rp 10.975, dan saham Surya Citra Media (SCMA) yang naik 6,99 persen pada harga Rp 3.675.
Baca juga:
Ikuti bursa regional, IHSG hari ini dibuka berada di zona hijau
Laju IHSG berpotensi menguat tipis
Pertumbuhan ekonomi China dorong IHSG ditutup menguat 13 poin
IHSG mampu ditutup naik tipis usai hari ini bergerak fluktuatif
IHSG justru melemah usai Jokowi umumkan harga BBM dan semen turun
IHSG diperkirakan melemah ikuti bursa Asia
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.