Ibu Kota Pindah ke IKN, Hippindo Khawatir Omzet Jualan Anjlok 40 Persen
Pengusaha khawatir omzet bisnis turun hingga 40 persen saat ibu kota pindah IKN Nusantara.
Ketua Umum Himpunan dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah khawatir ada penurunan omzet usaha jika ibu kota negara resmi pindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
- PDIP Jatim Beri Perhatian Agar Industri Kerajinan Kulit Sidoarjo Tidak Redup
- Bukan di IKN atau Istana Negara, Ketum PDIP Megawati Pilih Hadir Upacara HUT ke-79 RI di Lokasi Ini
- Mendagri: ASN Mau Pindah ke IKN, Kita Pertimbangkan Beri Percepatan Promosi
- Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Budi membeberkan sebanyak 40 persen omzet yang dibukukan Hippindo berasal dari DKI Jakarta. Bahkan, saat ini kantor pusat anggota Hippindo banyak berada di Jakarta.
"Hippindo mempunyai kepentingan yang sangat besar di DKI Jakarta, 40 persen omzetnya Hippindo itu di Jakarta. Jadi, kami ini kalau Jakarta sepi bahaya juga ya, jadi Jakarta kantor pusat kami," kata Budi di acara Press Conference Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2024 di Balai Kota, Jakarta, Rabu (17/7).
Dia menuturkan keberlangsungan bisnis Hippindo saat bergantung dengan sistem penjualan secara langsung atau luring yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan DKI Jakarta. Sehingga, kehadiran pengunjung menjadi penting untuk keberlanjutan bisnis.
"Kami memang berjualan online namun hanya 20 persen, bayangkan kalau Jakarta ini sampai tadi menjadi tidak ada traffic-nya, kita juga khawatir," kata Budi.
Untuk itu, pihaknya meminta Pemprov DKI Jakarta aktif dalam mengadakan pameran berskala internasional untuk menarik minat turis domestik maupun mancanegara. Salah satunya melalui Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) pada pada 7 sampai 11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Ajang pameran ini menawarkan aktivitas investasi, inovasi produk lokal & UMKM, dan peluang pencocokan bisnis untuk menarik pembeli baik lokal maupun internasional. Budi meminta dukungan Pemrov DKI Jakarta untuk memfasilitasi produk-produk lokal dalam ajang pameran berskala internasional tersebut.
"Event ini merupakan wujud nyata untuk mendorong upaya perkuatan perdagangan di dalam negeri, salah satunya melalui gerakan Belanja di Indonesia Aja," ujar Budi.
Dia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah kepada brand global yang bukan saingan brand lokal dan UMKM.
Menurut dia, kehadiran brand global dapat menarik traffic wisata belanja ke Indonesia dan mencegah masyarakat berbelanja di luar negeri untuk mengamankan devisa negara.
"Dengan diselenggarakannya JITEX 2024 ini, Jakarta dapat menjadi pilihan bagi buyer lokal maupun internasional untuk menemukan produk-produk berkualitas dan membuka banyak peluang bisnis bagi para pelaku usaha dalam negeri karena didatangi oleh banyak investor," jelas Budi.