IHSG Diprediksi Melemah Dipengaruhi Antisipasi Outlook Ekonomi RI
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi melemah seiring pengumuman hasil rapat bank sentral pada siang nanti. IHSG dibuka menguat 0,32 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.093,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 stagnan di posisi 777,31.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi melemah seiring pengumuman hasil rapat bank sentral pada siang nanti. IHSG dibuka menguat 0,32 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.093,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 stagnan di posisi 777,31.
"Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG berpotensi mengalami profit taking pada perdagangan hari ini. Minimnya arahan yang solid diserta penguatan sepanjang enam hari berturut-turut berpotensi memicu aksi profit taking," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (13/10).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Semalam bursa AS ditutup menguat seiring dengan harapan tercapainya kesepakatan terkait stimulus lanjutan di Negeri Paman Sam.
Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan rilis hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada siang hari ini. Terkait RDG BI, pelaku pasar memperkirakan bahwa BI tidak akan mengubah suku bunga acuan pada RDG kali ini (13/10).
Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi pandangan BI mengenai outlook ekonomi Indonesia, terutama di kuartal IV 2020 dan tahun 2021. Seiring sentimen di atas, pelaku pasar sebaiknya waspada terhadap potensi aksi ambil untung terutama pada saham-saham konstruksi yang menguat signifikan seperti Waskita WSKT (Waskita Karya) dan PTPP (PT Pembangunan Perumahan).
Investor perlu mewaspadai juga potensi pelemahan saham-saham komoditas terutama yang berhubungan dengan batubara. Pelemahan harga kontrak (future) batubara diperkirakan memberikan sentimen negatif bagi saham-saham tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 15,57 poin atau 0,07 persen ke 23.543,12, indeks Shanghai turun 15,05 poin atau 0,45 persen ke 3.343,42 poin, dan indeks Straits Times menguat 0,22 atau 0,01 ke 2.552,64 poin.
Baca juga:
IHSG Ditutup Menguat Dipicu PSBB Transisi DKI Jakarta
IHSG Diprediksi Positif Seiring Diterapkannya PSBB Transisi DKI Jakarta
IHSG Ditutup Perkasa Dipengaruhi Euforia Pengesahan RUU Cipta Kerja
IHSG Dibuka Melemah Dibayangi Demo Mahasiswa soal Omnibus Law
IHSG Ditutup Menguat, Tak Terpengaruh Demo Penolakan UU Cipta Kerja
Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat Meski Ada Aksi Massa Tolak UU Cipta Kerja