IHSG Diprediksi Menguat Seiring Naiknya Harga Komoditas
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diprediksi menguat seiring kembali naiknya harga komoditas. IHSG dibuka melemah 17,37 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.626,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,43 poin atau 0,46 persen ke posisi 966,37.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diprediksi menguat seiring kembali naiknya harga komoditas. IHSG dibuka melemah 17,37 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.626,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,43 poin atau 0,46 persen ke posisi 966,37.
"Secara sentimen, pergerakan indeks hari ini akan diproyeksikan menguat seiring dengan peningkatan kembali harga-harga komoditas," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Senin (25/10).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Pasar komoditas terpantau cenderung menguat pada akhir pekan lalu. Harga minyak WTI meningkat ke level USD84 per barel, Brent meningkat ke USD84,6 per barel. Harga batubara meningkat ke USD230 per ton, nikel melemah ke 19.787 per ton, dan CPO melemah ke 5.188 ringgit per ton. Sedangkan harga emas terpantau meningkat 1.793 per troy ons.
Dari eksternal, bursa AS bergerak datar pada perdagangan Jumat (22/10) pekan lalu, dipicu Gubernur The Fed Jerome Powell memberi komentar baru tentang pengurangan pembelian aset dan inflasi di tengah banyak laporan keuangan dari perusahaan besar. Pengurangan pembelian aset disebutkan akan selesai pada pertengahan tahun depan.
Powell juga memperkirakan tekanan inflasi yang meningkat didorong oleh kendala pasokan global kemungkinan akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Dia memprediksi, hal itu terjadi hingga tahun depan.
Bursa Asia pagi ini bergerak beragam seiring pernyataan Powell yang menerangkan bahwa akan segera dilakukan pengetatan pembelian aset atau tapering yang segera terjadi pada November ini. Pada akhir pekan lalu, bursa regional Asia mayoritas bergerak positif, setelah dikabarkan bahwa Evergrande tengah bersiap membayar bunga obligasi jatuh tempo.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (24/10) mencapai 623 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-29 mencapai 43 kasus sehingga totalnya mencapai 143.205 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.037 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,08 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 14.360 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 113,03 juta orang dan vaksin dosis kedua 67,92 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 277,83 poin atau 0,96 persen ke 28.527,02, indeks Hang Seng turun 90,1 atau 0,34 persen ke 26.036,83, dan indeks Straits Times terkoreksi 2,11 poin atau 0,07 persen ke 3.203,03.
Baca juga:
Simak Saham Rekomendasi Hari Ini, Ada Telkom dan BNI
IHSG Dibuka Hijau, BBNI dan INDF jadi Rekomendasi Analis
IHSG Dibuka Hijau, Saham BCA dan Jasa Marga jadi Andalan Analis
Simak 8 Saham Rekomendasi Hari Ini, Ada BNI dan Telkom
OJK: IHSG Sempat Sentuh Titik Terendah Akibat Pandemi Covid-19
IHSG dibuka Menguat, BCA dan BNI Laik jadi Pilihan Beli