IHSG Ditutup Anjlok ke 5.833 Seiring Kekhawatiran Naiknya Kasus Covid-19
IHSG ditutup terkoreksi 104,49 poin atau 1,76 persen ke posisi 5.833,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,44 poin atau 1,52 persen ke posisi 869,49.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah seiring kekhawatiran naiknya kasus Covid-19.
IHSG ditutup terkoreksi 104,49 poin atau 1,76 persen ke posisi 5.833,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,44 poin atau 1,52 persen ke posisi 869,49.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Di mana faktor eksternal memengaruhi harga saham? Keadaan Sektor Industri Tertentu Ekonomi dalam Negeri Secara Keseluruhan Faktor naik turunnya harga saham juga bisa berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi makro di sebuah negara. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi yang positif cenderung mendorong perusahaan untuk memiliki kinerja yang prima sehingga harga saham pun cenderung baik. Berbeda jika terjadi inflasi atau suku bunga naik. Kondisi ekonomi tersebut juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang membuat harga saham cenderung menurun. Jadi, penting bagi investor untuk memperhatikan ekonomi makro dan mempertimbangkan saham perusahaan yang akan dibeli.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
"Market menanti statement para pejabat FOMC. Selain itu, ada kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air pasca lebaran," kata analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji di Jakarta, Senin (17/5).
Menurut Nafan, pada hari ini relatif minim data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan dampak positi yang signifikan.
Dibuka menguat, IHSG tak lama langsung terkoreksi dan terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor barang baku paling dalam yaitu minus 4,36 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor properti & real estat masing-masing minus 2,36 persen dan minus 2,14 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp52,03 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.112.316 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,56 miliar lembar saham senilai Rp12,01 triliun. Sebanyak 113 saham naik, 414 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 259,64 poin atau 0,92 persen ke 27.824,83, indeks Hang Seng naik 166,52 poin atau 0,59 persen ke 28.194,09, dan indeks Straits Times meningkat 23,29 poin atau 0,76 persen ke 3.078,31.
Baca juga:
IHSG dan Kapitalisasi Bergerak Positif Minggu Kedua Mei 2021
IHSG Dibuka Merah, Deretan Saham Emiten Ini Jadi Rekomendasi Analis
IHSG Dibuka Menguat, Analis Rekomendasikan 7 Saham Emiten Ini
IHSG Dibuka Menguat, Deretan Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Beli
IHSG Dibuka Menguat, 8 Saham Emiten Ini Jadi Rekomendasi Analis
IHSG Dibuka Hijau, Deretan Saham Emiten Ini Jadi Rekomendasi Analis