Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen
Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
- Indonesia Impor Plastik USD 233 Miliar di Kuartal I-2024, Produsen Dalam Negeri Baru Mampu Penuhi 60 Persen Kebutuhan
- Kinerja Impor Indonesia Meroket Jadi Rp336,93 Triliun di Juli 2024
- Barang Plastik Impor dari China Dijual Lebih Murah, Industri Butuh Proteksi Pemerintah
- Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan nilai impor Indonesia periode Maret 2024 mencapai USD17,96 miliar atau turun 2,60 persen dibandingkan Februari 2024.
Apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, maka nilai impornya turun 12,76 persen.
Adapun penurunan ditopang oleh impor migas yang tercatat USD3,33 miliar atau turun 11,64 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Kemudian impor non migas USD14,63 miliar atau turun 5,34 persen mtm.
"Penurunan impor secara bulanan disebabkan penurunan impor non migas dengan andil -4,48 persen,"
kata Amalia dalam rilis BPS, Jakarta, Senin (22/4).
Amalia menuturkan dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Maret 2024, mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai USD473,0 juta atau 17,18 persen dibandingkan Februari 2024.
Sementara peningkatan terbesar adalah serealia senilai USD182,2 juta atau 25,97 persen.
Sedangkan menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Maret 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada golongan bahan baku/ penolong USD821,0 juta atau 2,01 persen.
Sementara golongan barang konsumsi dan barang modal naik USD760,4 juta atau 16,11 persen dan USD6,2 juta atau 0,07 persen.
Lebih lanjut, secara tahunan impor Indonesia pada Maret 2024 tercatat mengalami penurunan 12,76 persen yoy, dengan nilai impor migas 10,34 persen dan impor non migas turun 16,72 persen yoy.
"Turunnya impor non migas disebabkan penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya,"
tutup Amalia.