Impor Indonesia naik 62,17 persen selama Juli 2018
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juli 2018 mencapai USD 18,27 miliar atau naik 62,17 persen dibanding Juni 2018. Demikian pula jika dibandingkan Juli 2017 impor meningkat 31,56 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Juli 2018 mencapai USD 18,27 miliar atau naik 62,17 persen dibanding Juni 2018. Demikian pula jika dibandingkan Juli 2017 impor meningkat 31,56 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, impor nonmigas Juli 2018 mencapai USD 15,66 miliar atau naik 71,54 persen dibanding Juni 2018. Sementara dibandingkan Juli 2017 naik 29,28 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Lalu, impor migas Juli 2018 mencapai USD 2,61 miliar atau naik 22,20 persen dibanding Juni 2018 dan meningkat 47,09 persen dibanding Juli 2017," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/8).
Peningkatan impor nonmigas terbesar Juli 2018 dibanding Juni 2018 adalah golongan mesin dan pesawat mekanik naik 71,95 persen, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula sebesar 20 persen.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Juli 2018 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD 24,83 miliar, Jepang USD 10,45 miliar dan Thailand USD 6,34 miliar. Impor nonmigas dari ASEAN naik sebesar 20,55 persen, sementara dari Uni Eropa naik 9,27 persen.
"Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku atau penolong dan barang modal selama Januari hingga Juli 2018 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 27,03 persen, 22,99 persen, dan 30,44 persen," jelasnya.
Baca juga:
Luhut sebut pembangkit listrik tak penuhi TKDN bakal ditunda
Borong minyak kontraktor, Pertamina mampu pangkas impor 300.000 bph
Neraca perdagangan Juli 2018 defisit USD 2,03 miliar
Pemerintah bakal kaji efektivitas aturan devisa hasil ekspor
Diadukan ke WTO, Indonesia beri kemudahan impor apel dan anggur asal AS