Indonesia Bakal Jadi Negara Ekonomi Terbesar Ketiga Dunia, Ini Datanya
Salah satu komponen penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun ke depan yaitu pertumbuhan di tingkat pekerja.
Perekonomian Indonesia dalam 10 tahun ke depan diprediksi melampaui pertumbuhan rata-rata global, dengan menduduki peringkat ke-3 dari 35 negara ekonomi utama, dan ke-3 dari 18 negara berkembang. Dalam laporan Ray Dalio’s Great Powers Index 2024, estimasi pertumbuhan Indonesia berasal dari gabungan ekspektasi.
Misalnya saja, beberapa komponen penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun ke depan yaitu pertumbuhan di tingkat pekerja sebesar 4,8 persen, angka ini jauh di atas rata-rata global, dan tingkat pertumbuhan tenaga kerja sebesar 0,7 persen, yang akan mendorong pertumbuhan.
- Indonesia Masih Unggul, Pertumbuhan Ekonomi Negara Tetangga Ini Hanya 3 Persen
- Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara dengan Ketimpangan Ekonomi Terbesar di Dunia: Jurang Si Kaya dan Si Miskin Makin Dalam
- Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
"Pertumbuhan output per pekerja didorong secara signifikan oleh produktivitas dan utang," demikian laporan Ray Dalio’s Great Powers Index 2024, dilansir Selasa (8/10).
Dalam jangka panjang, produktivitas adalah hal terpenting, sementara perubahan utang cenderung menjadi pendorong penting dalam jangka pendek. Selama 10 tahun ke depan, Ray Dalio's Great Powers Index 2024, memperkirakan pertumbuhan produktivitas Indonesia akan jauh lebih baik daripada sebagian besar negara besar (yang menyiratkan tingkat pertumbuhan 5,0 persen saja), dan kondisi utang akan lebih baik daripada negara lain (yang menyiratkan tingkat pertumbuhan 4,4 persen saja).
Disebutkan juga bahwa kekuatan terbesar Indonesia adalah tingkat investasinya dan nilai atau upah yang diberikan pekerjanya menyesuaikan dengan tingkat pendidikan.
Kendala Terbesar Indonesia
Sementara masalah terbesar Indonesia adalah kebijakan moneternya dan ketergantungannya pada aliran kredit untuk pertumbuhan (meskipun dibandingkan dengan negara lain, Indonesia tidak dinilai terlalu buruk pada beberapa variabel).
Negara-negara yang memiliki pekerja berpendidikan baik namun dengan upah yang relatif murah memiliki tingkat investasi yang lebih tinggi sehingga tumbuh lebih cepat daripada yang tidak.
Ray Dalio’s Great Powers Index 2024 juga menyampaikan bahwa upah pekerja di Indonesia agak murah, jika mempertimbangkan tingkat pendidikan Indonesia yang rendah (menurut tingkat pendidikan tinggi) dan kualitas pendidikan yang sangat buruk (menurut skor tes PISA).
Lebih jauh, orang-orang di Indonesia bekerja dalam jam yang sangat panjang dibandingkan dengan biaya tenaga kerja mereka, rata-rata orang usia kerja bekerja 31,2 jam per minggu, atau berada di peringkat 6 dari 35 negara, dan peringkat 2 dari 35 negara setelah disesuaikan dengan pendapatan, dan demografi tenaga kerja menguntungkan (menurut proyeksi perubahan rasio ketergantungan selama 10 tahun).