Indonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2032, Lokasinya di Bangka Belitung
Indonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Pembangkit tenaga nuklir pertama di Tanah Air tersebut dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat
Indonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2032, Lokasinya di Bangka Belitung
Indonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2032, Lokasinya di Bangka Belitung
- Indonesia Bakal Punya Pembangkit Nuklir Pertama di 2032, Calon Lokasinya di Sini
- Indonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2033
- Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya
- PLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan
Indonesia ditargetkan akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Pulau Gelasa, Bangka Belitung pada 2032 mendatang.
Pembangkit tenaga nuklir pertama di Tanah Air tersebut dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Prahoro Nurtjahjo mengatakan bahwa Indonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Kementerian ESDM juga telah menjalani beberapa strategi secara internal maupun luar, termasuk melakukan beberapa diskusi dengan International Atomic Energy Agency (IAEA).
"Intinya kalau kita lihat, ini sesuatu yang baru bagi kita di Indonesia. Jadi kalau masalahnya bukan teknologi saja, tapi masalah sosial," ujar Prahoro di Jakarta, Jumat (19/1).
Sementara dari sisi internal, Kementerian ESDM yang berwenang pada teknis kebijakan berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk penyiapan teknologi.
BPSDM Kementerian ESDM pun berencana melakukan penyiapan SDM dengan IAEA. Termasuk rencana memagangkan pegawai di tempat yang sudah punya kompetensi untuk membangkitkan listrik lewat tenaga nuklir.
"Jadi berkaitan dengan penyediaan untuk sekolah, kemudian terkait tempat magang khususnya tempat-tempat yang memang mempunyai kompetensi di bidang ini," kata Prahoro.
"Kami menyiapkan itu khususnya kalau kita hitung balik nanti kapan dan mulainya, itu menjadi salah satu diskusi di tempat kami untuk bisa kita release segera mungkin. Karena waktu semakin cepat, terutama teknologi yang baru, dimana ini perlu persiapan yang lebih mateag lagi," tuturnya.